Orasi Ilmiah Warnai Perayaan Yudisium FUAD ke-IX UIN Bukittinggi

Bukittinggi (Humas) – Dalam momentum Yudisium ke-IX Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, Senin (21/04/2025), UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi turut menghadirkan orasi ilmiah dari Prof. Novi Hendri, guru besar bidang Studi Islam dan Moderasi Beragama.

Mengangkat tema “Islam: Agama Masa Depan yang Relevan dengan Perubahan Zaman”, Prof. Novi menegaskan bahwa Islam bukan hanya agama yang memiliki dasar ilahiyah yang kuat, tetapi juga mengandung nilai-nilai universal yang mampu menjawab tantangan global masa kini dan masa depan.

Menurutnya, ada lima kriteria penting yang membuat agama bisa berperan aktif dalam peradaban modern dan relevan di masa depan yakni daya tahan terhadap perubahan zaman, teologi inklusif, etos kerja dan ilmu, keseimbangan akal dan hati serta kesadaran ekologis. Kelima unsur ini, lanjutnya, sudah tertanam kuat dalam ajaran Islam yang holistik dan berorientasi pada kemaslahatan semesta.

Sebagai satu dari 12 guru besar yang kini dimiliki UIN Bukittinggi, Prof. Novi Hendri merepresentasikan keilmuan tentang islam yang moderat dan relevan. Keberadaan para guru besar ini menjadi inspirasi yang memperkaya proses belajar, meneliti, dan berdialog di lingkungan akademik.

Guru besar di perguruan tinggi memiliki peran sentral bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pengamat dan penggerak gagasan. Keberadaan Guru Besar adalah bagian dari kekuatan akademik yang memperkuat visi kampus sebagai pusat keunggulan ilmu pengetahuan.

Selain Prof. Novi, UIN Bukittinggi juga memiliki jajaran guru besar lainnya yang terus berkontribusi aktif dalam pengembangan riset dan pemikiran keislaman, hukum, pendidikan, ekonomi, serta sosial humaniora. Peran mereka penting dalam membangun atmosfer akademik yang dinamis dan relevan.

Orasi ilmiah menjadi salah satu kontribusi untuk menyampaikan pemikiran yang menjawab kebutuhan akademik dan menghadirkan pencerahan di tengah Masyarakat maupun lingkungan civitas akademika.

Melalui orasi ilmiah ini, Prof. Novi Hendri ingin menggugah kesadaran kolektif bahwa Islam memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi moral dan spiritual dalam membangun peradaban masa depan yang lebih manusiawi, adil, dan berkelanjutan.

“Gelar ini menjadi tanggung jawab besar bagi para lulusan dan insan akademik untuk menjadi agen perubahan. Kita butuh intelektual yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga solid dalam keimanan, memiliki karakter moral yang kuat dan komitmen sosial menanamkan nilai toleransi dan keadilan,” pungkasnya. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)

*Kontributor : Tomi Hendra   

*Editor(WA)

Aksesibilitas