LAMDIK Nilai Kesiapan Pembukaan Prodi Baru S2 Pendidikan Bahasa Arab UIN Bukittinggi

Bukittinggi (Humas) – Proses pembukaan Program Magister (S2) Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi memasuki tahap penting yakni asesmen lapangan. Tim asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) melakukan asesmen lapangan terhadap kesiapan akademik dan kelembagaan prodi S2 PBA, pada Selasa (22/04/2025), di Aula Rektorat lantai 3.

Asesmen ini menghadirkan dua asesor, Prof. Ramdani Wahyu Sururie, dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Anin Nurhayati, dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Keduanya disambut langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Afrinaldi, yang secara resmi membuka Asesmen Lapangan.

Dalam sambutannya, Afrinaldi menyebut bahwa usulan pembukaan prodi ini merupakan respons terhadap kebutuhan akan tenaga ahli dan akademisi Bahasa Arab yang memiliki kompetensi setingkat pascasarjana, terutama di wilayah Sumatera Barat.

“UIN Bukittinggi ingin hadir menjawab kebutuhan alumni dan masyarakat,” ujar Afrinaldi. Ia juga menyampaikan bahwa dengan akreditasi unggul yang dimiliki oleh S1 PBA, menjadi pijakan kuat untuk membuka prodi Tingkat Magister.

Kehadiran khusus Kasubtim Evaluasi Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama RI, Rusdi Ahmad, juga memberikan bobot tersendiri dalam proses asesmen.

Menurut Rusdi, Direktorat PTKI melihat UIN Bukittinggi sebagai salah satu PTKIN dengan pertumbuhan akademik yang dinamis.

“Kami melihat geliat akademik yang sehat di UIN Bukittinggi. Jika prodi ini hadir, maka prodi tersebut akan menambah warna dalam khazanah pengembangan Bahasa Arab di Indonesia, tidak hanya di Jawa, tapi juga dari jantung Minangkabau,” ucapnya.

Salah satu tim asesor Anin Nurhayati menyampaikan, timnya tertarik melihat bagaimana UIN Bukittinggi mendesain keunikan prodi ini di tengah dinamika kampus Islam negeri se-Indonesia.

“Kami ingin melihat distingsi dan poin yang menjadi ciri khas serta kekuatan keilmuan lokal yang bisa dikembangkan dari sini, baik dalam mata kuliah, pendekatan, maupun profil lulusan” kata Anin saat sesi pembukaan.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Junaidi, menyampaikan bahwa usulan pembukaan program studi ini merupakan buah dari proses panjang yang melibatkan kerja tim yang tidak ringan. Menurutnya, di balik berkas-berkas yang dinilai hari ini, ada dedikasi banyak pihak yang berharap besar pada hadirnya program studi ini.

Ia menambahkan, “Kehadiran Program Magister Pendidikan Bahasa Arab bukan semata proyek akademik, tetapi juga bentuk tanggung jawab institusi dalam menjaga kesinambungan keilmuan Bahasa Arab di Indonesia,” kata Junaidi.

“Kami tidak hanya ingin menghasilkan lulusan yang cakap berbahasa Arab, tapi juga yang berpikir kritis, kontekstual, dan mampu menjadi motor penggerak pembelajaran Bahasa Arab di madrasah, kampus, dan ruang-ruang publik,” tutupnya. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)

Aksesibilitas