Bukittinggi. Selasa, 21 Mei 2024 – Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi bersama Kementerian Sosial RI dan sejumlah psikolog menggelar kegiatan amal “Trauma Healing bagi para Korban Bencana Alam Galodo dan Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Marapi” yang melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Pariaman.
Kegiatan yang berlangsung pada 19 Mei 2024 lalu ini bertujuan untuk menggali akar penyebab trauma yang dialami oleh para korban bencana, serta memberikan dukungan psikologis untuk membantu pemulihan mental korban. Dalam upaya ini, mahasiswa BK UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggunakan berbagai metode, termasuk art therapy, yang melibatkan seni sebagai media ekspresi dan penyembuhan trauma.
Dok: Trauma healing metode Art Therapy untuk anak-anak korban Galodo
Pada tahap pertama kegiatan, para mahasiswa bersama psikolog berusaha memahami dampak psikologis yang dialami korban melalui aktivitas seni yang dirancang untuk membantu korban mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang lebih aman dan tidak mengintimidasi. Metode ini diharapkan dapat membantu korban, terutama anak-anak, untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan mereka dengan lebih mudah.
Tahap kedua kegiatan trauma healing difokuskan pada layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan oleh mahasiswa BK. Layanan ini dirancang untuk mengurangi trauma pasca bencana melalui pendekatan konseling yang mendalam dan terstruktur. Mahasiswa memberikan dukungan emosional, membantu korban mengatasi rasa takut dan kecemasan akan dampak dan bencana susulan yang mungkin akan terjadi.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat setempat, yang merasakan langsung manfaat dari intervensi psikologis ini. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh para mahasiswa dan para profesional dalam upaya pemulihan ini. Ini sangat membantu kami untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan setelah bencana,” ungkap salah satu warga yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Dok: Mahasiswa Prodi BK UIN Bukittinggi dalam kegiatan trauma healing
Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya peran berbagai elemen masyarakat dalam penanganan trauma pasca bencana. Dengan adanya sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan para profesional di bidang psikologi, diharapkan para korban bencana dapat segera pulih dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik.
Kegiatan trauma healing ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa BK UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. “Kerja sama dan empati adalah kunci untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik setelah bencana,” ujar salah seorang mahasiswa BK UIN Bukittinggi yang terlibat dalam kegiatan tersebut. (*Humas UIN Bukittinggi/Wiwi)