Bukittinggi. Jumat, 22 September 2023 – Sejak tahun 2018, UIN Bukittinggi telah menerapkan Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat lini bisnis dan layanan di lingkungan kampus. Tujuannya adalah agar perguruan tinggi ini dapat mandiri dalam pengelolaan keuangan, terutama dengan mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dengan visi ini, UIN Bukittinggi memiliki target ambisius untuk melaksanakan program remunerasi pada tahun 2024.
Dalam rangka merealisasikan target tersebut, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Bukittinggi mengadakan Workshop Penyusunan Masterplan Bisnis UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi. Workshop ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari tanggal 21 hingga 22 September 2023. Acara ini mengundang narasumber yang berpengalaman dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan workshop dibuka oleh Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Ridha Ahida. Beliau menekankan pentingnya penyusunan masterplan bisnis ini sebagai langkah strategis untuk mencapai program remunerasi tahun 2024.
Rektor menyampaikan, “Kegiatan penyusunan masterplan ini sangat penting bagi UIN Bukittinggi karena dengan pengembangan bisnis yang baik maka program remunerasi pada tahun 2024 bisa terwujud,” tuturnya.
Selain itu, Rektor juga berharap agar bisnis yang dikelola oleh UIN Bukittinggi dapat berkembang dengan memiliki berbagai lini bisnis yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimalisasi pengelolaan aset dan sumber daya yang dimiliki UIN Bukittinggi.
Pada hari pertama workshop, Dr. Wahab, selaku Ketua Badan Pengelola Usaha (BPU) UIN Walisongo Semarang, memberikan pemahaman dasar-dasar penyusunan masterplan bisnis. Ia juga berbagi pengalaman tentang kondisi bisnis yang sedang berjalan dan yang akan dilaksanakan di UIN Walisongo Semarang.
Sementara pada hari kedua, Aam Abdillah, Ketua Forum Bisnis PTKIN Se-Indonesia dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menjelaskan bagaimana UIN Bandung mengembangkan bisnisnya. Ia menjelaskan, “Di BLU, bisnis menjadi tanggung jawab seluruh civitas akademika di PTKIN tersebut, bukan hanya di Rektorat dan Pusat Pengembangan Bisnis saja,” papar Aam.
Kegiatan workshop ditutup oleh Prof. Zulfani Sesmiarni, yang mengucapkan terima kasih atas sharing ilmu dan informasi yang sangat berharga dalam penyusunan masterplan bisnis UIN Bukittinggi. Prof. Sesmiarni berharap, “Kegiatan ini dapat mendorong semangat bagi seluruh stakeholder di lingkungan UIN Bukittinggi untuk mengoptimalkan potensi bisnis di masing-masing unit tempat ditugaskan.”
Workshop ini menjadi langkah awal yang penting bagi UIN Bukittinggi dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan program remunerasi pada tahun 2024. Dengan semangat berbisnis yang semakin tumbuh, UIN Bukittinggi dapat meraih prestasi lebih baik. Bagi civitas akademika, ini adalah panggilan untuk bersama-sama menjadikan UIN Bukittinggi sebagai lembaga pendidikan yang mampu berdiri tegak dan mandiri, sambil tetap berfokus pada visi dan misi akademiknya. (*Humas UIN Bukittinggi)