Bukittinggi. Senin, 1 Juli 2024 – Dalam rangka mengakhiri pembinaan keasramaan mahasantri angkatan 2023/2024, Ma’had Al Jamiah UIN Bukittinggi melaksanakan acara Wisuda dan Pelepasan Mahasantri di Auditorium Student Centre pada hari Senin (1/7). Mahasantri yang diwisuda adalah mahasantri yang sudah menyelesaikan hapalan Jus 30 sebanyak 134 orang, selain wisuda juga dilaksanakan pelepasan mahasantri untuk tidak lagi diasramakan sebanyak 425 orang dan kepada mereka diberikan Surat Keterangan Lulus (SKL).
Mahad Al-Jamiah UIN Bukittinggi telah membina mahasantri angkatan ke-7 ini selama satu tahun dengan berbagai program komprehensif. Tujuannya, menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dalam memahami ilmu keagamaan dan siap berkontribusi untuk masyarakat.
Dok: Mahasantri Puteri Mahad Al-Jamiah Angkatan 2023/2024
Pembinaan yang dilakukan mencakup berbagai aspek seperti Kuliah Tahfidz, Aqidah Akhlak, Fiqih Ibadah, kedisiplinan dalam rangkaian ibadah, serta pengembangan kompetensi melalui workshop-workshop praktis. Di antaranya, cara menghafal Alquran dengan benar dan cepat, praktek penyelenggaraan jenazah, workshop bahasa asing (Arab dan Inggris), serta sosialisasi tentang pergaulan bebas dan bahaya narkoba. Mahasantri juga diberikan wawasan tentang pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Bukittinggi, Prof. Syafwan Rozi menyatakan, “Pembinaan Keagamaan merupakan salah satu tujuan Ma’had Al-Jamiah untuk menjadikan mahasantri memiliki keahlian dalam ilmu keagamaan. Selain itu, mahasantri juga diharapkan menjadi personal yang memiliki daya saing dalam dunia pekerjaan nanti,” jelas Prof. Syafwan Rozi dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Ma’had Al Jamiah, Dr. Fahmil Samiran, berharap pembinaan yang telah diberikan mampu membentuk kepribadian yang baik. “Semoga mahasantri yang telah dibina selama satu tahun ini menjadi individu dengan akhlak terpuji. Setidaknya Ma’had telah menanamkan nilai-nilai kebaikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah meninggalkan Ma’had,” ujarnya.
Doni Nofra, Wakil Ma’had Bidang Akademik dan Kerjasama, berpesan agar ilmu yang didapatkan selama pembinaan bisa diterapkan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. “Sholat jangan pernah ditinggalkan karena sholat merupakan tiang agama,” tegasnya.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Kori Lilie Muslim, Wakil Ma’had Bidang Kesantrian dan Administrasi Umum. “Pembinaan yang baik selama di Ma’had hendaknya tidak berakhir di sini saja, melainkan dipertahankan dan ditingkatkan dalam kehidupan selepas dari Ma’had nanti,” tuturnya.
Wisuda dan Pelepasan Mahasantri Mahad UIN Bukittinggi angkatan 2023/2024 menandakan babak baru bagi mahasantri yang telah dibekali ilmu agama, keterampilan, dan akhlak mulia. Diharapkan mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berilmu, beramal, dan membawa manfaat bagi masyarakat. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)