Bukittinggi (Humas) – Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi resmi diberangkatkan untuk mengikuti program KKN Nusantara Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan pengabdian ini berlangsung dari 7 Juli hingga 20 Agustus 2025 dan mengusung tema nasional “Merawat Ekoteologi, Membangun Negeri”.
Dua nama yang berangkat adalah Iqbal Rizkyka, mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam, dan Muhammad Roihan Qowima, mahasiswa Hukum Keluarga Islam.
Pelepasan mahasiswa KKN dilangsungkan pada Jumat (4/7/2025) di Aula Rektorat lantai 3, dihadiri oleh Rektor Prof. Silfia Hanani, Wakil Rektor I Afrinaldi, Wakil Rektor III Edi Rosman, Ketua LPPM Muhiddinur Kamal, Kepala Pusat LPPM, staf, serta para mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan apresiasi dan pesan penting kepada kedua mahasiswa sebagai perwakilan kampus di level nasional. Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik institusi serta menunjukkan sikap kolaboratif dan tangguh dalam setiap kegiatan KKN.
“Kehadiran saudara di KKN Nusantara ini bukan sekadar menjadi peserta, tetapi juga pembawa identitas kampus. Jadilah teladan dalam sikap, ucapan dan kontribusi. Tunjukkan kualitas sebagai leader, jaga etika, dan bangun komunikasi yang baik dengan seluruh peserta dari berbagai daerah,” pesannya.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam setiap rangkaian kegiatan, serta mencatat pengalaman selama menjalani pengabdian di masyarakat melalui catatan harian maupun laporan yang bisa berkembang menjadi tulisan akademik, opini, bahkan gagasan riset ke depan.
“Buatlah catatan harian atau refleksi selama KKN berlangsung. Itu akan menjadi bahan berharga, baik untuk pengembangan diri maupun kontribusi akademik nantinya,” tambahnya.
Selain itu, Rektor berharap agar partisipasi dalam KKN Nusantara ini dapat mendorong pencapaian prestasi baru sekaligus meningkatkan pengakuan UIN Bukittinggi di tingkat nasional. Ia menekankan pentingnya menjaga akhlak, disiplin, serta mematuhi tata tertib selama menjalankan tugas pengabdian di lokasi.
Rektor berharap kedua mahasiswa tersebut mampu menjadi representasi kampus yang membanggakan, baik dari sisi akademik, etika, maupun kepedulian sosial.
“Jangan pernah ragu untuk memberi makna di mana pun berada. Tugas utama saudara bukan hanya mengabdi, tetapi juga membawa semangat UIN Bukittinggi dalam setiap langkah dan tindakan yang berdampak,” tutupnya. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)