UIN Bukittinggi Masuk Jajaran Liga Universitas Tropis Dunia

Bukittinggi (Humas) – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi secara proaktif menempatkan diri di jajaran universitas dunia, saat ini telah resmi tergabung dalam keanggotaan League of Tropical Universities (LTU).

LTU merupakan aliansi bergengsi yang menghimpun lebih dari 100 perguruan tinggi terkemuka dari 41 negara di kawasan tropis. Keanggotaan ini adalah lompatan strategis bagi UIN Bukittinggi, menandai kesiapan institusi untuk memperkuat jaringan internasional dan mempertajam kontribusi riset dalam isu-isu krusial terkait kawasan tropis yang berkelanjutan.

Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, menyambut pencapaian ini dengan optimisme tinggi. Ia menegaskan bahwa keanggotaan ini membuka peluang emas bagi seluruh civitas akademika untuk berkolaborasi aktif.

“Hal ini merupakan pengakuan internasional bagi UIN Bukittinggi. Kita harus siap berkontribusi secara substansial melalui riset-riset yang relevan dan kolaboratif dalam diskursus global mengenai masa depan kawasan tropis,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Edi Rosman, menjelaskan LTU adalah aliansi nirlaba yang didirikan pada tahun 2023 oleh Hainan University bersama Chinese Academy of Tropical Agricultural Sciences (CATAS).

“Aliansi ini dibentuk dengan satu visi yakni mendorong kolaborasi intensif antaruniversitas di kawasan tropis. Fokusnya jelas, yakni penguatan pendidikan tinggi, riset, inovasi, dan pertukaran budaya,” terangnya.

Kepala Pusat Hubungan Internasional (International Office) UIN Bukittinggi, Irwandi, membeberkan bahwa hingga 2025, LTU telah menghimpun 101 universitas dari berbagai penjuru dunia. Proses penerimaan UIN Bukittinggi terbilang mulus, berkat kerja keras dan diplomasi intensif.

“Di situs resmi LTU, nama Sjech M. Djamil Djambek Islamic State University tertera sebagai anggota resmi,” ungkap Irwandi.

Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari komunikasi intens dan diplomasi akademik yang dibangun dengan Hainan University, didukung penuh oleh peran organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) kawasan Tiongkok yang dijembatani oleh Prof. Yusuf Liu Baojun.

Dengan masuknya UIN Bukittinggi ke dalam LTU, pintu kolaborasi internasional terbuka lebar. Civitas akademika kini memiliki akses langsung ke KTT tahunan LTU, program pertukaran dosen dan mahasiswa, serta peluang untuk terlibat dalam kolaborasi riset multilateral berskala global.

UIN Bukittinggi kini resmi berada di peta riset dunia, siap berkontribusi nyata dan menjalankan mandat sebagai pionir pengembangan ilmu pengetahuan dan keislaman Indonesia, khususnya di Wilayah Sumbar. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)

Aksesibilitas