Bukittinggi (Humas) – Civitas Akademika UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali menggelar Kajian Dhuha dengan tema “Kajian Islam Kebangsaan dan Do’a Istighatsah” pada hari Jum’at, 3 Oktober 2025. Kegiatan rutin yang diselenggarakan pada minggu pertama setiap bulan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, serta seluruh civitas akademika UIN Bukittinggi.
Dok. Kajian Islam Kebangsaan yang disampaikan oleh Wakil Rektor III UIN Bukittinggi
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Bambang Trisno, kemudian dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Wakil Rektor III UIN Bukittinggi, Ustadz Dr. Edi Rosman. Dalam tausiahnya yang bertajuk “Membangun Nilai Keislaman dan Keindonesian”, Dr. Edi menekankan pentingnya menjalankan syariat Islam secara menyeluruh sekaligus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita tidak seharusnya membenturkan ajaran Islam dengan Pancasila, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai dasar norma keislaman. Kunci dari menanamkan nilai keislaman dan Pancasila dalam diri seorang muslim adalah kesabaran. Kita harus membangun kesabaran dalam semua aspek kehidupan, sehingga kita menjadi muslim Indonesia yang pancasilais, cinta tanah air, dan menjaga persatuan Indonesia,” jelasnya.
Dok. Do’a Istighatsah oleh Dekan FEBI UIN Bukittinggi
Acara ditutup dengan pembacaan Do’a Istighatsah yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Bukittinggi, Dr. Aidil Alfin. Do’a tersebut memberikan ketenangan jiwa dan semangat baru bagi seluruh civitas akademika dalam menjalani aktivitas kampus.
Kajian Dhuha ini menjadi wujud nyata komitmen UIN Bukittinggi dalam membangun kesadaran keislaman sekaligus nasionalisme di lingkungan kampus. Diharapkan seluruh civitas akademika UIN Bukittinggi bisa menerapkan nilai-nilai keislaman dan sikap kebangsaan yang tinggi dalam setiap aktivitas di Kampus UIN Bukittinggi.
(Humas UIN Bukittinggi/YH)