Photo : UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Responsif Gender Tahun 2022
Bukittinggi. Rabu, 16 November 2022. Dalam rangka menyemarakkan Konferensi Nasional Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang diselenggarakan di UIN Raden Fatah Palembang, perwakilan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi turut memeriahkan acara tersebut. Konferensi Nasional ini mengangkat tema utama “Meneguhkan Peran PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) serta Ulama Perempuan dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual”.
Konferensi Nasional Gender ini merupakan Gerakan Sosial yang melibatkan seluruh Akademisi dan Aktivis PSGA dari berbagai Perguruan Tinggi Islam Negeri dan Swasta dari seluruh Indonesia. Dimana setiap insan Akademisi tersebut bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam sesi – sesi parallel. Kongres ini turut mengundang jaringan KUPI dan publik secara luas yang memiliki perhatian pada isu penanganan kekerasan seksual tersebut.
Kegiatan Konferensi Nasional ini menjadi ruang refleksi untuk pengayaan data, berbagi pengalaman dan berjejaring dalam membangun solidaritas sebagai upaya implementasi sistem Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang sistematis dan efektif.
Perwakilan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi yang berasal dari Unit LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) sukses dinobatkan menjadi peringkat Pratama (peringkat ke-III) sebagai Perguruan Tinggi yang Responsif terhadap gender pada Konferensi Nasional tersebut.
Terpilih melalui Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Award pada konferensi bergengsi Nasional ini. Perwakilan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menunjukkan bahwa penerapan kesetaraan gender sudah seimbang dilakukan, karena baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki kesempatan untuk memperoleh Pendidikan.
UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dinilai memenuhi indikator dan kriteria penilaian PTRG Award ini. Pendidikan Responsif Gender pada Perguruan Tinggi harus mencakup dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, ada dalam praktik Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, ada kelembagaan, tata Kelola serta perencanaan yang baik terhadap isu tersebut.
Saat ini seluruh PTKIN di Indonesia sedang berlomba-lomba menerapkan status Perguruan Tinggi Responsif Gender. Dengan penobatan secara nasional di Kongres Bergengsi tersebut, performa UIN Bukitittinggi telah diakui secara luas tidak hanya Sumatera Barat saja, namun juga seluruh Indonesia. (*Humas UIN Bukittinggi)