UIN Bukittinggi dan UPM Malaysia Tutup Rangkaian Kolaborasi Internasional 2025

Bukittinggi (Humas) – UIN Bukittinggi dan Universiti Putra Malaysia (UPM) resmi menutup rangkaian kegiatan akademik prestisius yang berlangsung sejak Selasa (29/7/2025) hingga Jumat (8/8/2025).

Kegiatan meliputi Seminar Internasional, penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA), Minangkabau Talk 2025 & CAKE (Culture and Knowledge Exchange), serta International Student Research Workshop yang digelar kolaboratif di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

Penutupan resmi dilaksanakan di Ruang Sinema Gedung S UIN Bukittinggi oleh Rektor Prof. Silfia Hanani, yang menegaskan pentingnya keberlanjutan kerja sama lintas negara ini.

“Saya mau ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan, tidak terhenti di sini, tapi berlanjut. Tahun ini di Bukittinggi, tahun depan di Malaysia. Harapan saya, kerja sama ini melahirkan inovasi dan memperkuat jejaring akademik lintas negara,” ujar Prof. Silfia.

Rangkaian dimulai dengan Seminar Internasional bertema “Bridging Boundaries: Integrating Computer Science with Interdisciplinary Sciences” yang dihelat secara hybrid di Ruang Sinema Gedung S, Selasa (29/7/2025). Acara ini dihadiri pimpinan universitas, dekan, direktur pascasarjana, kepala unit, dosen, dan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi.

Seminar menghadirkan narasumber lintas negara, di antaranya:

  • Dr. Supratman (UIN Bukittinggi)

  • Dr. Amir Rizaaan Abdul Rahimin (UPM Malaysia)

  • Dr. Muhammad Arshad (KIMEP University, Almaty, Kazakhstan)

  • Dr. Irwandi (UIN Bukittinggi)

  • Dr. Absharini Kardena (UIN Bukittinggi)

  • Muhammad AbdulQowi Mohd. Saleh Thabit (University of Science and Technology, Yaman)

Dalam sela acara, dilakukan penandatanganan MoA antara UIN Bukittinggi dan UPM Malaysia yang mencakup kerja sama pendidikan, penelitian, pertukaran mahasiswa, publikasi bersama, dan penyelenggaraan konferensi internasional.

Kepala International Office UIN Bukittinggi, Irwandi, menegaskan bahwa MoA ini adalah langkah strategis. “Kesepakatan ini bukan hanya seremoni. Kita menargetkan program riset kolaboratif, student mobility, dan publikasi bereputasi internasional mulai tahun depan,” jelasnya.

Setelah seminar dan MoA, rangkaian dilanjutkan dengan Minangkabau Talk 2025 yang digabungkan dengan CAKE (Culture and Knowledge Exchange). Kegiatan ini menjadi ruang dialog budaya dan pertukaran pengetahuan yang menghadirkan suasana santai namun bernas.

Dalam sesi Minangkabau Talk, mahasiswa UIN Bukittinggi dan delegasi UPM Malaysia membahas nilai-nilai lokal Minangkabau, termasuk filosofi “Alam Takambang Jadi Guru” dan “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”, serta relevansinya dalam membangun jejaring global.

Bagian CAKE mempertemukan peserta dalam interaksi budaya, mulai dari presentasi riset mahasiswa, pertunjukan musik tradisional, hingga mencicipi kuliner khas Minangkabau. Sebaliknya, mahasiswa UIN Bukittinggi juga mendapatkan wawasan langsung mengenai kehidupan kampus dan budaya masyarakat Malaysia.

Sebagai penutup rangkaian, digelar International Student Research Workshop bertajuk “Bridging Minds: Workshop on AI-Driven Innovations in Academic Writing and Learning”. Sesi Workshop oleh Shafinah Kamarudin (UPM), dan dilanjutkan oleh Irwandi, Arifmiboy, Riri Okra, serta Firdaus Annas (UIN Bukittinggi) yang membahas pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendukung pembelajaran dan penulisan akademik.

Sesi terakhir sebagai penutup dibawakan oleh Widya Syafitri (UIN Bukittinggi) yang secara mendalam mengupas strategi academic writing dan penelitian, mulai dari pentingnya menjaga orisinalitas, memahami tingkat novelty, baik dalam bentuk disruptive innovation, quantum leap, maupun incremental innovation, hingga teknik menemukan gap penelitian yang relevan dan berdampak.

Dok : Penyerahan cenderamata dari UIN Bukittinggi ke UPM

Pada penutupan Jumat (8/8/2025), Prof. Silfia Hanani kembali menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan awal dari perjalanan panjang membangun jejaring akademik global. “UIN Bukittinggi siap menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berakar pada budaya dan terbuka pada dunia,” tegasnya.

Dengan berakhirnya rangkaian ini, baik pihak UIN Bukittinggi maupun UPM Malaysia sama-sama mendapatkan wawasan baru dan  membawa pulang bukan hanya kenangan, tetapi juga komitmen untuk melanjutkan kerja sama yang berkelanjutan, inovatif, dan berdampak nyata bagi dunia pendidikan internasional.

“Jaga hubungan persahabatan personal maupun akademik, karena relasi dan networking merupakan hal krusial. Baik kampus maupun personal, saat ini zamannya kolaborasi dan bersinergi,” tutup Rektor.(*Humas UIN Bukittinggi/WA)

Aksesibilitas