Bukittinggi (Humas) — Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali memperkuat jejaring internasionalnya dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melalui kegiatan visiting lecturer yang berlangsung pada 5–17 November 2025. Dalam kesempatan ini, UKM melalui Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FSSK) mengutus Prof. Madya Dr. Azima binti Abdul Manaf sebagai dosen pelawat di UIN Bukittinggi.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperdalam kerja sama akademik dan riset antara dua perguruan tinggi terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Momentum ini juga ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara UIN Bukittinggi dan UKM sebagai bentuk komitmen kedua institusi dalam memperluas kolaborasi di berbagai bidang, termasuk penelitian, publikasi ilmiah, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.
Kolaborasi tersebut melibatkan Program Pascasarjana serta seluruh fakultas di lingkungan UIN Bukittinggi, dan diharapkan mampu memperkuat posisi kedua universitas sebagai pusat pengembangan ilmu sosial, humaniora, dan keislaman di tingkat regional maupun internasional.

Dok. Penantanganan Letter of Intent (LoI) UIN Bukittinggi dengan UKM Malaysia
Selama masa penugasan di UIN Bukittinggi, Prof. Madya Dr. Azima dijadwalkan mengisi berbagai agenda akademik seperti kuliah umum, sesi pengajaran lintas fakultas, diskusi ilmiah di Rumah Jurnal, serta klinik menulis bagi mahasiswa dan dosen muda. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik sekaligus kualitas publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Dr. Edi Rosman, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif UKM melalui kegiatan visiting lecturer ini.
“Kerja sama ini bukan sekadar pertukaran akademik, melainkan juga jembatan kebudayaan dan intelektual antara Indonesia dan Malaysia. Kami yakin, kolaborasi ini akan memperkaya perspektif ilmiah serta memperluas jejaring riset lintas negara,” ujar Dr. Edi Rosman.
Lebih lanjut, Dr. Edi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi internasionalisasi UIN Bukittinggi. Melalui kemitraan dengan UKM, UIN Bukittinggi berupaya memperluas akses terhadap riset kolaboratif, mobilitas dosen dan mahasiswa, serta memperkokoh peran universitas dalam jaringan perguruan tinggi Islam dan lembaga riset sosial-humaniora di Asia Tenggara.
Sementara itu, Prof. Madya Dr. Azima binti Abdul Manaf menyambut hangat kolaborasi ini dan menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman akademik dengan sivitas akademika UIN Bukittinggi.
“Saya melihat kesamaan nilai, visi, dan semangat pengembangan ilmu antara UKM dan UIN Bukittinggi sebagai modal penting untuk membangun kerja sama yang produktif dan berkelanjutan. Semoga kolaborasi ini memberi manfaat nyata bagi pengembangan pendidikan tinggi di kawasan,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, UIN Bukittinggi menegaskan komitmennya dalam memperluas jejaring akademik internasional dan mengukuhkan peran sebagai universitas Islam unggul yang berkontribusi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan global.(Humas UIN Bukittinggi/YH)
*Kontributor : Irwandi
