Bukittinggi (Humas) – Dua institusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pulau Sumatera, yakni UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dan IAIN Kerinci, resmi menjalin kemitraan strategis.
Kerjasama ini digelar melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berfokus pada penguatan tridarma perguruan tinggi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Nota kesepahaman yang diteken di ruang pertemuan Wakil Rektor III UIN Bukittinggi pada Rabu (01/10/2025) ini menjadi babak baru bagi kedua kampus dalam upaya mengakselerasi mutu akademik dan kontribusi sosial.
Wakil Rektor I UIN Bukittinggi, Afrinaldi, yang didampingi oleh Kepala LPPM Muhiddinur Kamal, menegaskan bahwa kerjasama ini adalah bentuk nyata komitmen perguruan tinggi untuk tidak berjalan sendiri.
“Sinergi antar PTKIN menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing, khususnya dalam publikasi ilmiah dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Afrinaldi. Ia menambahkan, langkah ini akan membuka pintu lebar bagi pertukaran dosen, mahasiswa, hingga penyelenggaraan seminar bersama.
Dari sisi teknis implementasi riset, Kepala LPPM UIN Bukittinggi, Muhiddinur Kamal, menegaskan komitmen pada luaran riset yang relevan. “Fokus kita bukan hanya di atas kertas, tetapi pada implementasi riset-riset interdisipliner yang benar-benar bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Kerjasama ini mempermudah kolaborasi riset dosen kedua kampus,” ujar Kamal.
Dok : Pertemuan UIN Bukittinggi dengan IAIN Kerinci dalam rangka MoU, Rabu (01/10/2025)
Senada dengan itu, Wakil Rektor III IAIN Kerinci, Halil Khusairi, memandang UIN Bukittinggi sebagai mitra strategis dengan rekam jejak yang kuat dalam transformasi kampus. “Kami berharap, transfer pengetahuan dan pengalaman dari UIN Bukittinggi dapat mengakselerasi peningkatan mutu akademik dan tata kelola di IAIN Kerinci,” jelasnya.
Di sisi administrasi, Mahyudin, Kepala Biro AUAK IAIN Kerinci, menuturkan bahwa kerjasama juga mencakup modernisasi manajemen. “Fokus kerjasama ini juga menyasar aspek administrasi dan pemanfaatan teknologi informasi untuk manajemen kampus yang lebih terintegrasi,” pungkasnya.
Kesepakatan ini mencerminkan dorongan kuat Kementerian Agama untuk mempererat jaringan keilmuan antar PTKIN. Dengan MoU ini, UIN Bukittinggi dan IAIN Kerinci berkomitmen menjadikan kolaborasi riset dan pengembangan SDM sebagai lokomotif percepatan mutu institusi.
Implementasi program ini diproyeksikan akan memberikan kontribusi konkret terhadap pengembangan akademik, sosial, dan keagamaan di Masyarakat, sekaligus memperkuat peran kolektif perguruan tinggi Islam di Pulau Sumatera. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)