Bukittinggi (Humas) – UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mencatatkan prestasi penting di kancah seni internasional. Delegasi kampus, di bawah bendera UKM Seni Marawa, sukses merebut Platinum Medal pada kategori Tari Kontemporer di Festival Internasional SeIBA ke-3, yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
Kemenangan yang diraih pada Sabtu (04/10/2025) ini bukan hasil biasa. Tim Tari Kontemporer UIN Bukittinggi dilaporkan mengumpulkan poin sempurna, mengungguli partisipan dari sejumlah PTKIN Indonesia dan Kampus Internasional.
Karya yang membawa mereka ke posisi puncak berjudul “Bangkit”. Tarian ini bukan sekadar pameran koreografi, melainkan sebuah protes estetis yang diangkat dari isu yang belakangan menyita perhatian public dengan maraknya kasus perundungan (bullying).
Lima penari yang terlibat yakni Muhammad Fauzan, Rahmat Rozaan, Renaldi, Berliana Ilham, dan Dessi Mayunis, memanfaatkan meja sebagai properti sentral. Dalam narasi geraknya, meja tersebut disimbolkan sebagai beban trauma yang kuat yang harus dipanggul korban bullying, menunjukkan beratnya dampak psikologis yang sulit dihilangkan.
Setelah melewati kurasi ketat pada 1 Oktober 2025, tarian “Bangkit” dinobatkan sebagai penampilan terbaik dan berhak tampil di panggung utama penutupan festival.
Keberhasilan UIN Bukittinggi di SeIBA Internasional ke-3 ini juga ditopang oleh kontribusi di berbagai bidang. Delegasi UIN Bukittinggi tidak hanya mengandalkan Tari Kontemporer, tetapi juga mengirimkan utusan unggulan dalam kategori puisi, monolog, pop solo dan film pendek.
Selain seni, kehadiran mereka juga terasa di ranah akademik. Mahasiswa UIN Bukittinggi turut berpartisipasi dalam presentasi karya ilmiah berskala internasional (prosiding), menegaskan bahwa prestasi kampus ini mencakup spektrum luas dari seni hingga intelektual.
Raihan Platinum Medal ini menandai bahwa UIN Bukittinggi kini menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan, baik di panggung seni maupun akademik, dengan membawa isu-isu substansial ke level internasional.
Kontribusi multidisiplin ini menjadi bukti komitmen kampus dalam mencetak talenta unggul yang peka terhadap realitas sosial. Bagi UIN Bukittinggi, hasil ini bukan hanya tentang piagam kemenangan, melainkan deklarasi bahwa kampus memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan masalah sosial melalui setiap karya yang mereka hadirkan di panggung internasional. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)
Kontributor : Soraya Oktarina