Bukittinggi (Humas) – Tim Satuan Tugas (SATGAS) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UIN Bukittinggi menyelenggarakan sosialisasi penting tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi bagi seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada Senin, Kamis, dan Jumat (22, 25-26 September 2025) bertempat di ruang Sinema Gedung O dan Gedung S.
SATGAS PPKS merupakan unit khusus di lingkungan perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pusat pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus. Melalui sosialisasi ini, diharapkan civitas akademika dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen untuk mencegah serta tidak mentolerir segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan UIN Bukittinggi.
Sejumlah narasumber ahli dari SATGAS PPKS hadir dan memberikan pemaparan mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, antara lain:
- Linda Yarni, S.Ag., M.Si. (Kepala Pusat PSGA sekaligus Ketua SATGAS PPKS)
- Arif, M.Ed., Ph.D (Anggota SATGAS PPKS)
- Arjoni, M.Pd (Anggota SATGAS PPKS)
- Zuwardi, M.A (Anggota SATGAS PPKS)
Tujuan utama dari program PPKS ini adalah:
- Mencegah dan menangani segala bentuk kekerasan seksual
- Melaksanakan penegakan hukum serta rehabilitasi pelaku
- Mewujudkan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual
- Menjamin tidak terulangnya kekerasan seksual di masa depan
Dalam kesempatan tersebut, Ketua SATGAS PPKS, Dr. Linda Yarni, menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah nyata UIN Bukittinggi dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Dengan digelarnya sosialisasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran seluruh civitas akademika untuk tidak melakukan dan tidak mentolerir segala bentuk tindak kekerasan seksual. Semoga ke depan, lingkungan kampus UIN Bukittinggi dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman tanpa adanya kekerasan seksual,” ujar Dr. Linda Yarni.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis UIN Bukittinggi dalam menciptakan suasana akademik yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh civitas akademika.
(Humas UIN Bukittinggi/YH)