Bukittinggi. Rabu, 22 Juli 2020. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi menggelar prosesi Wisuda Angkatan XII pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020 di Gedung Serbaguna Kampus II IAIN Bukittinggi mulai jam 08.00 WIB. Acara prosesi Wisuda angkatan XII ini digelar secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Live Youtube IAIN Bukittinggi serta Live Facebook IAIN Bukittinggi yang disiapkan oleh Tim IT IAIN Bukittinggi.
Acara ini diikuti oleh 266 orang peserta yang terdiri dari 185 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 41 orang dari Fakutas Bisnis dan Ekonomi Islam (FEBI), 21 orang dari Fakultas Syari’ah dan 17 Orang dari Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah serta 2 Orang dari Pascasarjana IAIN Bukittinggi. Acara ini dibuka oleh Ketua Senat IAIN Bukittinggi Prof. Dr. Rahman Ritonga, MA dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Beni Firdaus, SHI., MA dan Doa oleh Melgi Putra serta pembacaan Surat Keputusan (SK) Rektor IAIN Bukittinggi Oleh Kabag Umum H. Idrial, S.Pd. dan dilanjutkan dengan pembacaan nama-nama wisudawan/ti oleh pembawa acara, Bintang Haykal Fikri dan Nadia.
Dalam amanatnya, Rektor IAIN Bukittinggi Dr. Ridha Ahida, M.Hum mengucapkan selamat kepada wisudawan/ti yang diwusuda hari ini dan selamat kepada orang tua atas capaian prestasi yang diperoleh oleh anaknya masing-masing. Ini merupakan sejarah baru bagi IAIN Bukittinggi, pertamakali melaksanakan wisuda secara virtual, ini merupakan dampak dari covid-19 yang melanda dunia hari ini, sehingga wisuda yang tadinya direncanakan bulan April 2020 diundur sampai bulan Juli 2020, dan itupun dilaksanakan secara online, bahkan untuk kedepannya pemerintah sudah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri (Kementerian Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri dalam Negeri dan Menteri Kesehatan), bahwa proses pendidikan sampai bulan Desember 2020 tetap secara daring/online.
Lebih Lanjut Rektor Menyampaikan bahwa Wisuda bukan akhir dari segalanya, tapi awal perjuangan untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan, oleh karena itu jadikan IAIN Bukittinggi sebagai bagian dari sejarah dalam kehidupan kita, yang harus kita jaga dan harumkan nama baiknya. Terakhir Rektor meminta do’a kita semua agar proposal alih status IAIN Bukittinggi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi dalam waktu dekat terealisasi. (Humas IAIN Bukittinggi)