Bukittinggi. Senin, 27 Februari 2023. Perkuliahan semester genap UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi tahun akademik 2022/2023 secara resmi dimulai pada Senin (27/02/2023). Tak terkecuali dengan program mahad, permulaan perkuliahan menjadi penanda Kegiatan Mahad dimulai.
Mahasantri Mahad Al-Jamiah UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi membuka kegiatan semester genap tahun akademik dengan pertemuan secara terbuka yang digelar di Auditorium Student Centre. Pertemuan ini digelar sekaligus perkenalan dengan Ketua dan pengurus Mahad yang baru dilantik, H. Fahmil Samiran, Lc., MA.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor III, Ketua UPT Mahad Al-Jamiah, serta pengurus Mahad Al-Jamiah periode sebelumnya. Fahmil Samiran, sebagai kepala UPT Mahad yang baru dilantik menyampaikan sambutannya di hadapan mahasantri. Beliau menyampaikan program-program mahad yang akan dilaksanakan dalam semester genap ini seperti program Tahfidz, Olahraga, Keterampilan dan Kesenian.
Dok : Kepala UPT Mahad, H. Fahmil Samiran, Lc., MA
Beliau mengungkapkan pentingnya keberadaan Mahad dalam sebuah Perguruan Tinggi Keislaman Negeri. “Asrama tidak hanya dilihat sebagai tempat tinggal mahasantri saja, lebih dari itu Mahad memiliki nilai lebih untuk meningkatkan kualitas akademik mahasiswa dan upaya pembangunan karakter,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini Wakil Rektor III, Dr. H. Arman Husni, Lc., MA turut memberikan nasehat dan wejangan penting. Beliau memotivasi mahasantri untuk meninggikan mimpi, berbagi kisah inspiratif yang beliau dapatkan sewaktu menimba ilmu di negara Timur Tengah. Berpesan agar mahasantri yang berasal dari UIN harus memiliki kekhasan sebagai mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Keislaman.
Dok : Wakil Rektor III, Dr. H. Arman Husni, Lc., MA menyampaikan motivasi kepada mahasantri
“Serius belajar dan menimba ilmu, mengimplementasikan semua pengajaran yang didapat di Mahad,” tutur beliau. Saat terjun ke masyarakat nanti, mahasiswa UIN Bukittinggi harus memiliki nilai plus yang tidak dimiliki mahasiswa dari kampus umum.
Program Mahad Al-Jamiah semester genap secara resmi dibuka oleh Rektor. Beliau menyampaikan harapan, hendaknya mahasantri dari Mahad Al-Jamiah UIN Bukittinggi bisa menikmati masa-masa belajar di Mahad.
“Tantangan untuk kami para pimpinan, bagaimana menciptakan nuansa belajar yang tidak monoton bagi mahasantri, sehingga mahasantri betah dan merasa sedih ketika akan meninggalkan Mahad,” tutur Rektor mengawali sambutannya.
Dok: Rektor saat membuka acara Program Mahad UIN Bukittinggi
Tidak bisa dipungkiri dengan transformasi status menjadi UIN, banyak orang beranggapan bahwa saat sebuah kampus menjadi Universitas, maka budaya keislaman akan menurun. Menjawab tudingan ini, Rektor menyampaikan bahwa keberadaan Mahad Al-Jamiah hadir untuk mematahkan tudingan tersebut.
“Walaupun input mahasiswa semakin heterogen, mari kita buktikan bersama-sama bahwa eksistensi Mahad Al-Jamiah ini dapat membentuk pilar dan karakter keagamaan sebagai ciri khas sebuah PTKIN,” ucapnya.
Walaupun banyak yang berasal dari sekolah umum, dengan masuk ke UIN Bukittinggi mereka bisa mempunyai segudang prestasi keagamaan. Rektor juga menyampaikan bahwa saat ini pihak kampus sedang mengupayakan pembangunan Gedung Mahad. Kedepannya, beliau berharap semua mahasiswa baru wajib masuk Mahad. Tujuannya agar UIN Bukittinggi sebagai kampus islam pencetak Intelektual Muda dengan karakter keislaman yang kuat bisa terus dipertahankan. (*Humas UIN Bukittinggi)