Refleksi Di Wisuda Uin Angkatan X “Jangan The End Of History”

Oleh: Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si

UIN Bukittinggi, pada tanggal 3-4 Septemeber 2025 ini mewisuda mahasiswanya sebanyak 1370 orang. Pada hari pertama diwisda mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Pascasarjana dan Fakultas Syarian, sebanyak 646 orang. Pada ke dua diwisuda lagi sebanyak 724 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Riuh rendah terasa bercampur bahagia dan penuh harapan, saya melihat ketika jambulnya dipindahkan dari kiri kekanan ada gemetar di tangan saya terasa, seakan-akan belum rela melapas mereka untuk terbang tinggi jauh mencapai asanya. Pergilah, kami lepas berlayarlah dengan tangguh, kuatkan tali temali ilmu untuk menjadi pemenang.

Langkah mereka berlalu dihadap saya, saya bisikan kepadanya sukses doa kami menyeratai, kenanglah UIN Bukittinggi sebagai penguat sayap terbangmu. Saya perhatikan semua wisudawan, saya merasakan apa yang mereka rasakan bahagia bercampur gamang. Bahagia karena sudah selesai satu step proses pendidikan tinggi, gamang karena setelah ini apa?

Saya kuatkan semangatnya, supaya tidak gamang, sebagai rektor kewajiban saya adalah menguatkan tekad mereka untuk menjadi terbaik, dengan melakukan kekuatan-kekuatan supaya mampu memenangkan kompetitif, sebab setelah diwisuda bukan berakhir semuanya bukan the end of history.

                Tetapi, setelah wisuda adalah bagaimana menjadi pemenang dari kompetitif, setelah resmi ijazah di tangan, dunia baru yang dilalui adalah dunia komptetif jika mampu memenangkan kompteisi itu menjadi berjaya, sukses. Sekarang, beranilah berkompetisi, beranilah bertanding, beranilah membuat sesuatu berbeda melalui inovasi-inovasi.

Toh, orang-orang hebat tidak selalu kehebatannya diperoleh dengan kebetulan, tetapi diperjuangan dengan kerja keras dan kemampuan untuk berinovasi itu. Saya yakin mahasiswa yang diwisuda hari ini, juga mampu melompati asa masa depannya yang lebih baik.  Percayalah! Saudara-saudara semuanya, jadi pemenang itu kelak. Kampus telah memberikan tulang-tulang sayap untuk terbang tinggi memenangkan itu, gunakanlah.

Satu saat nanti, kalian akan mengabari kebahagian itu kepada kami. Kami tidak ingin mendengar kalian kalah tetapi ingin mendengar kalian semuan penentu dan memegang kendali masa depan kehidupan umat, bangsa, agama dan negara. Jangan berhenti berjuang.

Oleh sebab, belajarlah terus. Jangan malu-malu sampai kemanapun kalian carilah ilmu itu, Nabi saja mengatakan carilah ilmu itu sampai ke negeri China. Ini pertanda bahwa pintu ilmu ada dimana-mana, masuklah dan galilah dan fahami, sehingga kalian semua punya daya saing yang tinggi. Ilmu itu penguat sayap terbangmu dan pengekoh kaki tempat melangkah dan memandu hati untuk melakukan terbaik, untuk mendesain kehidupan lebh berkualitas.

Sepulang dari wisuda ini, jangan lama menyimpan gamang, tapi bergegaslah mengusir gamang dengan jemari, akal, budi, nurani dan segenap potensi yang dimiliki. Buatlah karya dan produksi, terus berfikir dan mempotiensikannya. Contohlah, orang-orang hebat berlari berpacu dengan waktu, banyak contoh bisa kita baca dan lihat disekitar kita tentang orang-orang hebat yang juga berwal dari ke gamangan itu.

Jangan mengalah dan mengeluh! Kalian akan kalah, tetapi lawan keluh itu dengan sumber energi yang dimiki, kalian punya sumber energi akal yang luar biasa, sumber energi ruh yang menghidupkan, kalian punya sumber energi hati yang meneguhkan. Jangan rela untuk kalah, tapi relalah untuk menang. Kami tidak ingin kalian the end of history.  Salam hormat saya sebagai rektor UIN Bukittinggi untuk kalian semua.

Aksesibilitas