Bukittinggi. Kamis, 13 Juli 2023. Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah mengirimkan perwakilan mahasiswa sebanyak 43 orang untuk berpartisipasi dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terpadu Tuah Sakato di Kabupaten Pasaman Barat.
Acara pelepasan KKN Terpadu Tuah Sakato diadakan di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Senin (10/07/2023) lalu. Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat dan akan bersama-sama melaksanakan program KKN selama 30 hari, mulai tanggal 13 Juli hingga 21 Agustus 2023.
Adapun perguruan tinggi yang terlibat dalam kegiatan KKN Tuah Sakato ini yakni UIN Bukittinggi, Universitas Andalas, UIN Imam Bonjol Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Tamansiswa, Universitas Perintis UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Institut Seni Indonesia Padang Panjang, Universitas Moh. Natsir Bukittinggi, STAI YAPTIP Pasaman Barat, dan STAI YDI Pasaman.
“Apresiasi kepada seluruh perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam program ini. Kolaborasi lintas perguruan tinggi akan memperkuat sinergi dalam menghadapi tantangan pembangunan desa. Harapan kita bersama melalui KKN Terpadu Tuah Sakato ini, para mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, empati, dan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat,” tutur Ariman selaku Kadin Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Sumbar saat membuka acara pelepasan KKN.
Penyelenggaraan KKN Terpadu Tuah Sakato didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Perguruan Tinggi di Sumatera Barat mengenai pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta Keputusan Gubernur Sumatera Barat.
KKN Terpadu Tuah Sakato ini bertujuan untuk mencapai sinergi program dan kegiatan lintas perguruan tinggi secara terpadu guna mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di desa.
Sasaran utama KKN Terpadu Tuah Sakato tahun 2023 ini adalah nagari/desa yang terdampak stunting. Para mahasiswa dari semua perguruan tinggi di Sumatera Barat akan disebar ke sembilan nagari dan sembilan kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat.
Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Untuk mengatasi permasalahan ini, para mahasiswa KKN Terpadu akan melibatkan diri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di tingkat desa. Melalui penyuluhan gizi kepada ibu hamil dan balita, para mahasiswa memberikan informasi penting tentang pola makan yang sehat dan gizi yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu, para mahasiswa juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap balita dan memberikan pendampingan kepada ibu hamil dalam mengoptimalkan nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan. Mereka juga memberikan edukasi tentang pentingnya ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan memberikan dukungan kepada ibu dalam praktik pemberian makanan tambahan yang bergizi.
Selama KKN Terpadu, para mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan peningkatan ketersediaan dan akses terhadap pangan bergizi di desa-desa. Mereka mendukung upaya pengembangan pertanian lokal, melalui pengenalan teknik pertanian yang modern dan efisien. Selain itu, mereka juga membantu dalam pengolahan pangan lokal agar dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara lebih baik.
Keterlibatan mahasiswa dalam pencegahan stunting tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan dan gizi. Mereka juga bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan yang dapat mendukung penurunan angka stunting. Program-program tersebut meliputi peningkatan sanitasi dan kebersihan, pengembangan air bersih, serta peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan.
Selama pelaksanaan KKN Terpadu, evaluasi dan monitoring secara berkala akan dilakukan untuk memastikan keberhasilan program penanggulangan stunting. Hal ini dilakukan melalui kolaborasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, pemerintah daerah, dan masyarakat. Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengukur dampak program serta melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan agar program dapat berjalan secara efektif.
Dok: Perwakilan Mahasiswa UIN Bukittinggi dengan Ketua LPPM UIN Bukittinggi, Muhiddinur Kamal
Partisipasi mahasiswa UIN Bukittinggi dalam KKN Terpadu Tuah Sakato ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan desa dan masyarakat di Sumatera Barat. Selain itu, para mahasiswa dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perguruan tinggi serta mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan kerjasama tim.
Perguruan tinggi dan pemerintah daerah berharap bahwa melalui KKN Terpadu Tuah Sakato yang fokus pada penanggulangan stunting ini, dapat tercipta perubahan positif dalam penurunan angka stunting di Sumatera Barat, serta terwujudnya generasi masa depan yang berkualitas melalui upaya bersama.
KKN Terpadu Tuah Sakato bukan hanya sekedar sebuah program pengabdian masyarakat, tetapi juga sebagai wujud nyata dari pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Para mahasiswa akan mengimplementasikan dan menggabungkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh di perguruan tinggi dengan penerapan langsung dalam masyarakat, sehingga memberikan manfaat yang nyata bagi pembangunan daerah. (*Humas UIN Bukittinggi)