Bukittinggi (Humas)_Pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia kembali menegaskan komitmen Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam memperluas jejaring akademik bertaraf internasional melalui program pertukaran dosen, kolaborasi riset, dan penguatan budaya akademik global. Momentum akademik ini diwujudkan melalui acara pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof. Madya Azima binti Abdul Manaf, yang selama dua minggu melaksanakan kegiatan pengajaran, diskusi ilmiah, serta pendampingan akademik bersama sivitas akademika UIN Bukittinggi.
Kegiatan pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, dihadiri unsur pimpinan kampus, dosen, dan perwakilan mahasiswa sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi ilmiah Prof. Madya Azima selama berada di UIN Bukittinggi. Selama dua pekan masa pengabdiannya, beliau aktif memberikan kuliah, berbagi wawasan internasional, memperkenalkan metode riset mutakhir, serta menanamkan etika akademik berstandar global kepada mahasiswa dan dosen.
Prof. Madya Azima dinilai berhasil memperkaya referensi akademik dan membuka perspektif baru bagi sivitas akademika UIN Bukittinggi, khususnya terkait dinamika pendidikan internasional di Malaysia serta implementasi pendekatan pembelajaran berbasis riset. Kehadirannya memberikan pengalaman langsung mengenai praktik akademik global yang sangat relevan dengan arah pengembangan UIN Bukittinggi menuju kampus berdaya saing internasional.
Acara pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Afrinaldi, yang menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi Prof. Azima selama menjalankan tugas akademik. Ia menegaskan bahwa kontribusi ilmiah tersebut telah memberi warna baru dalam atmosfer akademik kampus.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Madya Azima atas dedikasi, pengajaran, dan ilmu pengetahuan yang telah dibagikan kepada mahasiswa UIN Bukittinggi. Semoga seluruh pengabdian ini menjadi amal jariyah dan memberi manfaat berkelanjutan,” ujar Dr. Afrinaldi dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Edi Rosman, menegaskan bahwa kunjungan dan pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat kerja sama internasional UIN Bukittinggi. Ia berharap program ini diteruskan dengan inisiatif strategis seperti student mobility, joint publication, pertukaran mahasiswa, dan riset kolaboratif lintas negara.
Dalam sambutannya, Prof. Madya Azima binti Abdul Manaf menyampaikan apresiasi mendalam kepada UIN Bukittinggi atas penyambutan selama dua minggu berada di kampus tersebut. Ia mengakui bahwa budaya akademik, keramahan sivitas akademika, serta semangat belajar mahasiswa sangat positif dan membanggakan.
“Saya sangat berterima kasih atas kerja sama dan layanan selama saya di UIN Bukittinggi. Budaya akademik serta semangat belajar mahasiswa di kampus ini sangat baik. Pengalaman ini akan saya bawa untuk dibagi di UKM Malaysia,” ujarnya.
Lebih jauh, Prof. Azima menegaskan bahwa mahasiswa UIN Bukittinggi memiliki potensi besar untuk berkembang di level internasional. Menurutnya, melalui kolaborasi berkelanjutan antara UKM dan UIN Bukittinggi, kedua universitas memiliki peluang melahirkan prestasi akademik bertaraf global dan memperkuat posisi dalam jaringan universitas dunia.
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, dalam sambutan penutup acara pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia, mengungkapkan bahwa kehadiran Prof. Azima merupakan kontribusi strategis dalam mendorong internasionalisasi kampus. Beliau juga menjelaskan bahwa hubungan akademik antara UIN Bukittinggi dan UKM telah terjalin erat, termasuk karena adanya alumni UKM yang kini menjadi dosen di kampus tersebut.
Prof. Silfia mengumumkan bahwa kampus segera memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) dengan UKM Malaysia, yang sebelumnya telah berakhir masa berlakunya. Pembaruan MoU ini akan menguatkan berbagai program strategis seperti riset internasional, seminar gabungan, workshop global, joint publication, serta pengiriman mahasiswa UIN Bukittinggi ke UKM.
Selain kerja sama akademik, Rektor juga membuka peluang kerja sama sosial keagamaan seperti penggalangan dana zakat, bantuan pembangunan fasilitas ibadah, hingga beasiswa pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu sebagai bagian dari sinergi kedua institusi.
Acara pelepasan Dosen Universiti Kebangsaan Malaysia ditutup dengan doa bersama, pertukaran cenderamata, dan pesan persahabatan yang menguatkan hubungan akademik UIN Bukittinggi dan UKM Malaysia. Kampus melepas Prof. Azima dengan penuh kebanggaan dan optimisme bahwa kolaborasi ilmiah ini akan memberikan dampak panjang bagi peningkatan kualitas pendidikan di kedua negara.
Melalui momentum ini, UIN Bukittinggi kembali menegaskan visinya sebagai kampus yang terus bergerak menuju level internasional, memperkuat jejaring keilmuan global, serta menghadirkan pengalaman akademik yang relevan bagi mahasiswa untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi modern.
(Tim Humas/NZ)
