MENJADIKAN UIN BUKITTINGGI SEBAGAI RUMAH AKADEMIK

Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Buittinggi dikenal dengan UIN Bukittinggi, merupakan salah satu Universitas Islam Negeri terkemukan di negeri ini yang ditandai terkareditasinya kampus UIN Bukittinggi Unggul oleh Badan Akretisi Nasional Perguruan Tinggi pada tahun 2024 ini.

UIN Bukittinggi, bermetamorfosi mulai dari Sekolah Tinggi Negeri, kemudian menjadi Instutut Agama Islam Negeri (IAIN) dan kini menjadi Universitas dengan perkembangan fakultas dan prodi ya ng sangat signifikan. Dimana UIN Bukittinggi tahun 2024 ini sudah memiliki empat fakultas, yakni Fakultas Syariah, Fakulta Tarbiyah Ilmu Kegiruan, Fakultas Ekononmi Bisnis Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, serta Pascasarjana dengan jumlah Prodi sebanyak 36, diantaranya tiga prodi S3 yakni, Pendidikan Agama Islam, Hukum Islam dan Akidah Filsafat Islam. Sebahagian prodi-prodi itu juga sudah terkareditasi Unggul.

UIN Bukittinggi adalah asset Pendidikan yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan serta membangun bangsa kedepannya. Oleh sebab itu, dibalik kegemilangan dan harapan-harapan itu sangat diperlukan membangun UIN Bukittinggi sebagai rumah akademik bagi kaum intelektual.

UIN Bukittinggi bercita-cita menjadi tempat lahirnya para akademisi yang dibangun oleh dosen-dosen yang professional dan visioner. Dalam konteks ini, UIN harus menjadi rumah akademisi, tempat meracik resep-resep ilmu pengetahuan yang kemudian diteteskan, dituangkan dan distribusikan ke dalam lokus tridharma perguruan tinggi. Dimana implikasinya tentu kepada peningkatan kualitas kemanusiaan.

Sebuah rumah akademik, tentu dosen damai, nyaman dan mau berkerja dengan etos yang tinggi untuk membangun rumah akademiknya. Sebagai rumah akademik tentu segenap civitas harus merasakan keharmonian antara satu dengan yang lainnya,  Sebagai sebuah rumah akademik dengan keharmoniannya, tentu setiap ruang dan sudat cerita-cerita kademisi, cerita pengembangan karir, cerita peningkatan kompetensi akan menjadi tradisi. Akan selalu lahir gagasan, ide-ide bernas dan bukan cerita lepas.

Semua civitas harus perpacu dan bergegas meningkatkan kompetisi dan kreativitasnya. Civitas harus mampu  melawan berbagai keterbatasan-beterbatasan, bukan mengalah dengan keterbatasan itu. Jika ini prinsip kita semuanya maka rumah akademisi kita UIN Bukittinggi, melangkah dengan bijak mengarungi dunia prestasi.

Aksesibilitas