MELALUI PEKAN KREATIFITAS MAHASISWA KITA WUJUDKAN GENERASI KREATIF DENGAN JIWA SPORTIFITAS SERTA SOLIDARITAS DI ERA MILENIAL

Acara pembukaan PKM tanggal 4 April 2019 di halaman gedung Student Center dengan tema “melalui PKM kita wujudkan generasi kreatif dengan jiwa sportifitas serta solidaritas di era milenial” ini dihadiri lengkap oleh Wakil Dekan III, Ka,jur, pembimbing DEMA FTIK, Presiden Mahasiswa/Ketua DEMA IAIN , Ketua DEMA Fakultas FTIK, serta  Ketua HMJ se-lingkungan FTIK  IAIN Bukittinggi dan puluhan mahasiswa FTIK. Febri selaku Ketua Panitia PKM DEMA FTIK IAIN  Bukittinggi,  menyebutkan seharusnya acara ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 kemarin, namun baru hari ini dapat terselenggara. Hal ini diakibatkan dari dinamika-dinamika yang terjadi dalam proses persiapan PKM itu sendiri. Perlu juga kami sampaikan disini bahwa kegiatan yang dipertandingkan dalam PKM ini yakni :  khutbah, puisi, tahfidz, MTQ, debat bahasa Inggris, debat bahasa Arab, debat ilmiah, nasyid, Futsal, volley ball, badminton, catur, dan kaligrafi. Para juara PKM ini tergolong mahasiswa yang terpilih dan berprestasi. Dan  pada intinya mahasiswa merupakan cikal bakal dari pencipta, sehingga manusia itu tergolong orang-orang yang terpilih , berperan penting terhadap perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Tak bisa kita pungkiri  revolusi digital di era milenial ini, karena teknologi cukup berkembang, sehingga mahasiswa menyesuaikan perannya dengan zaman di era digital. PKM dapat dijadikan ajang pembuktian sebagai mahasiswa dalam mengembangkan segala potensi yang terpendam dalam diri. Tujuan kita menyelenggarakan PKM ini  untuk membanggakan kampus IAIN Bukittinggi yang kita cintai. Sejalan hal tersebut saya ingin menyampaikan di dalam buku Budaya Organisasi disebutkan terdapat 3 (tiga) hal dalam mencari keunggulan yakni : 1) menjadi yang berbeda, 2) menjadi yang pertama, dan 3) menjadi yang terbaik. Dan juga Buya Hamka, menyebutkan bahwa  “kemajuan individu merupakan kemajuan suatu bangsa”. Begitupun mahasiswa yang maju adalah mahasiswa yang mampu mengoptimalkan segala potensi dirinya dalam menjadi  diantara  pilihan 3(tiga) keunggulan tersebut.   Nur Arifin Arif /Presiden Mahasiswa DEMA IAIN Bukittinggi menghimbau kepada peserta yang hadir dalam acara pembukaan ini, agar terus bersemangat dalam mengukir prestasi di beberapa pertandingan PKM ini, karena para juara di PKM DEMA FTIK ini akan menjadi utusan Institut dalam mengikuti kompetisi PKM tingkat nasional di Malang nantinya.

Selanjutnya kreatifitas menurut asal katanya kreatif yakni menciptakan, membuat akan sesuatu. Hal ini sejalan dengan posisi seseorang sebagai mahasiswa-mahasiswa di setiap perguruan tinggi atau di kampus setiap hari, seperti : membaca buku, mendengar, dan melihat  sesuatu yang baru dengan segala dinamikanya. Sehingga hal tersebut berpengaruh dalam tindakan yang diambil mahasiswa dinamika yang terjadi dan juga insting mahasiswa dalam mencerahkan masyarakat dan bangsa ini. Mahasiswa yang turun ke jalan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat sebagai salah satu pantulan /efek dari sesuatu kebenaran yang diperjuangkan oleh mahasiswa. PKM ini adalah salah satu bentuk kreatifitas mahasiswa dalam menggali dan mengembangkan potensi bakatnya yang terpendam dalam berkompetisi secara sportif dan solidaritas di lingkungan kampus IAIN Bukittinggi yang kita cintai ini. Atau juga kita dapat melahirkan bibit-bibit juara berprestasi yang akan menjadi utusan  kampus di tingkat Institut dalam mengikuti kompetisi PKM tingkat nasional. Disamping itu kita berikan apresiasi kepada DEMA FTIK IAIN Bukittinggi, yang telah menyelenggarakan acara ini dengan segala persiapannya namun  tetap dalam suasana kesederhanaan dan semangat mahasiswa yang tinggi. Mahasiswa adalah bagian dari kemajuan bangsa. Maka seharusnya mahasiswa IAIN Bukittinggi memiliki konsep-konsep yang bernas untuk ikut mempengaruhi dinamika isu-isu nasional, sebagaimana yang kita lihat pada mahasiswa Ketua DEMA UI dan UGM. Kita mungkin pernah melihat di media TV sewaktu Ketua DEMA UGM berpidato dihadapan mahasiswanya, dimana isi pidatonya begitu menggelegar dalam mempengaruhi isu-isu nasional pada umumnya. Belum lagi budaya diskusi kelompok di kampus-kampus seperti : UGM dan UI, dimana disana mahasiswa sudaha terbiasa dengan budaya dikusi kelompok secara formal maupun non formal di lingkungan kampusnya. Kita berharap begitu pula dengan mahasiswa IAIN Bukittinggi, tertular hendaknya budaya diskusi kelompok di lingkungan kampus IAIN Bukittinggi hingga memunculkan konsep-konsep yang berkualitas serta dibutuhkan oleh masyarakat, ungkap Wakil Dekan III  Drs. Khairuddin, M.Pd.  dalam acara pembukaan PKM DEMA FTIK  IAIN Bukittinggi. (HUMAS-PPIP).

Aksesibilitas