Istanbul (Humas) – Kota Istanbul yang dikenal sebagai pusat peradaban lintas zaman kembali menjadi saksi kiprah inspiratif mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi di kancah internasional. Muhammad Yusuf, mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang International Golden Youth Empowerment (IGYE) 2025 yang berlangsung pada 3–9 Oktober 2025 di Istanbul, Turki.
Dalam forum internasional yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan keempat tentang Quality Education (pendidikan bermutu), Yusuf tampil memukau dengan mengusung gagasan tentang revitalisasi pendidikan surau di Minangkabau. Melalui presentasinya dalam sesi Focus Group Discussion (FGD), ia menyoroti peran surau sebagai model pendidikan karakter dan spiritual yang berakar kuat pada kearifan lokal masyarakat Minangkabau.
Tidak berhenti pada ide konseptual, Yusuf turut memperkenalkan proyek inovatif bertajuk “SURAUKU”, sebuah aplikasi digital yang menghubungkan generasi muda dengan lembaga-lembaga surau di Sumatera Barat. Aplikasi ini dirancang sebagai jembatan antara nilai-nilai adat, ajaran Islam, dan kemajuan teknologi, sekaligus menjadi sarana mendukung terwujudnya pendidikan yang berkelanjutan.
Kreativitas dan visi global yang ditampilkan Yusuf mendapat apresiasi tinggi dari para juri dan peserta internasional. Berkat inovasi tersebut, ia berhasil meraih penghargaan bergengsi “Best Idea Project” dalam ajang IGYE 2025.

Selain mempresentasikan gagasan, Yusuf juga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan edukatif dan kunjungan budaya di sejumlah institusi ternama, seperti Hagia Sophia, Blue Mosque, Topkapi Palace, Turkiye Youth Foundation (TUGVA)—organisasi pemuda Turki—serta Bab-i-Alem Student Association, komunitas mahasiswa internasional di Istanbul.
Dari rangkaian kegiatan tersebut, kunjungan ke Medipol Universitesi menjadi momen paling berkesan bagi Yusuf. Lingkungan akademik yang modern dan multikultural di universitas tersebut memberikan inspirasi besar baginya untuk terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris dan Turki, sebagai bekal memperluas kontribusi di tingkat global.
Partisipasi Yusuf dalam IGYE 2025 menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai pendidikan Islam dan budaya lokal mampu berdialog secara setara di forum internasional. Melalui inovasi SURAUKU, ia tidak hanya membawa nama baik UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dan Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, tetapi juga memperkenalkan wajah baru pendidikan Islam yang bersinergi antara tradisi, inovasi, dan visi Qur’ani menuju pendidikan yang berkelanjutan dan mendunia.(Humas UIN Bukittinggi/YH)
*Kontributor : Mualim Lubis
