Bukittinggi. Senin 06 Maret 2023. Mengawali perkuliahan semester genap tahun ajaran 2022/2023, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi, bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengadakan kuliah umum yang bertajuk Sosialisasi Lembaga Penjamin Simpanan. Menurut Dekan FEBI, Dr Hesi Eka Putri, SE, M.Si, ini merupakan kunjungan ketiga LPS ke kampus UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi. Dua kunjungan sebelumnya dilaksanakan secara daring, terkait dengan adanya Covid-19, dan kunjungan kali ini dihadiri secara langsung oleh Kepala Divisi Transformasi IV LPS, Viona Mayasari. Mewakili Rektor UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Arman Husni, M.Ag membuka kegiatan kuliah umum diiringi dengan gemuruh tepuk tangan peserta.
Dihadiri lebih 700 orang mahasiswa FEBI UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi, aula student center bertambah meriah dengan adanya doorprize dan juga kuis berhadiah yang diselenggarakan oleh Tim Sosialisasi LPS. Hadiah yang ditawarkanpun menarik, tidak hanya mahasiswa saja yang antusias mengikuti kegiatan, namun dosen FEBI yang turut menghadiri kuliah umum juga bersemangat mengikuti kegiatan kuis dan doorprize tersebut. Selain itu bagi peserta yang mengisi survey yang diberikan oleh Tim Sosialisai LPS, juga akan diundi dan pemenang akan mendapatkan hadiah menarik seperti smartwatch, dan lain sebagainya. Namun, untuk mengikuti kuis dan doorprize tersebut, terlebih dahulu mahasiswa harus mendengarkan pemaparan LPS mengenai pentingnya keberadaan LPS di Indonesia.
Menurut Kepala Divisi Transformasi IV LPS, Viona Mayasari, LPS dibentuk pada tahun 2004, sebagai sebuah lembaga yang memberikan rasa aman kepada masyarakat yang menyimpan uangnya di berbagai bank di Indonesia. Krisis moneter tahun 1998 berimplikasi pada ketakutan masyarakat untuk mempercayakan penyimpanan uangnya di berbagai bank. Oleh karena itu LPS dibentuk dengan tujuan untuk mengantisipasi ketakutan masyarakat terhadap pengalaman krisis moneter, dan kembali mempercayakan penyimpanan uangnya di berbagai bank di Indonesia. Hari ini, dalam berbagai sosialisasi, LPS berusaha menggaet kalangan milenial dan memberikan kesadaran bahwa bank merupakan wadah penyimpanan uang yang aman, dan pemerintah memberikan jaminan perlindungan terhadap simpanan masyarakat dengan diawasi oleh LPS, sehingga fungsi bank dapat berjalan sebagaimana tujuan yaitu sebagai financial intermediary, yang memberikan jasa penyimpanan dan penyaluran keuangan bagi kesejahteraan masyarakat. Kalangan milenial dari mahasiswa UIN Sjech Muhammad Djamil Djambek Bukittinggi beserta partisipasinya, menjadi sasaran yang potensial untuk menggerakkan roda sistem perbankan Indonesia di masa depan. (*Humas UIN Bukittinggi)