Keni–Anisa Menang PEMIRA UIN Bukittinggi 2025

Bukittinggi (Humas) — Pemilihan Raya (PEMIRA) UIN Bukittinggi tahun 2025 berlangsung sukses, aman, dan demokratis. Kegiatan yang digelar secara serentak di seluruh fakultas ini diikuti oleh ribuan mahasiswa dari FTIK, FEBI, FSYAR, dan FUAD. Total suara sah yang masuk tercatat sebanyak 2.353 suara, menunjukkan antusiasme tinggi mahasiswa dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi mahasiswa UIN Bukittinggi  tahun 2026.

Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) UIN Bukittinggi, pasangan nomor urut 02, Keni Savina dan Anisa Wahyuni, memperoleh suara tertinggi dengan total 769 suara dan unggul di tiga fakultas. Sementara itu, pasangan nomor urut 01 meraih 509 suara, pasangan 03 memperoleh 621 suara, dan pasangan 04 mengumpulkan 454 suara.

Dok. Foto  Keni Savina (Presma DEMA UIN Bukittinggi terpilih Periode  2026/ hasil PEMIRA UIN Bukititnggi 2025 )

Dok. Foto  Anisa Wahyuni (Wakil Presma DEMA UIN Bukittinggi  terpilih Periode 2026/ hasil PEMIRA UIN Bukititnggi 2025 )

Pasangan terpilih menyampaikan rasa syukur atas kelancaran PEMIRA UIN Bukittinggi 2025. “Alhamdulillahi rabbil’alamiin, saya sebagai presiden mahasiswa terpilih mengucapkan terimakasih atas amanah yang diberikan untuk memimpin DEMA U UIN SMDD Bukittinggi periode  2026. Kepercayaan ini adalah amanah mulia yang akan saya jalankan dengan penuh tanggung jawab” ujar Presiden Mahasiswa terpilih Keni Savina.

“Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk bersinergi membangun kampus yang lebih baik. Mari kita wujudkan DEMA UIN Bukittinggi  yang tidak hanya menjadi wadah aspirasi, tetapi juga melahirkan pemimpin masa depan yang berkarakter islami dan mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat” Ujar Keni.

“Keni juga menegaskan  komitmennya dalam mewujudkan visinya dalam membangun DEMA UIN Bukittinggi yang religius, berbudaya, dan berintegritas. Di samping itu juga bertekad menjadikan DEMA UIN Bukittinggi sebagai laboratorium intelektual, wadah aspirasi mahasiswa yang responsif, serta memperkuat kolaborasi dan jaringan eksternal yang inklusif “, tambah Keni.

Ketua KPU UIN Bukittinggi, Amirul Haq, menyampaikan bahwa proses pemungutan dan perhitungan suara berjalan transparan sesuai regulasi PEMIRA. “Kami memastikan seluruh tahapan berjalan objektif dan akuntabel. Hasil ini merupakan murni pilihan mahasiswa. KPU UIN Bukittinggi berterima kasih atas partisipasi tinggi mahasiswa UIN Bukittinggi pada PEMIRA tahun ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Umum SEMA UIN Bukittinggi, Rafli Saputra menegaskan bahwa dalam pemantauan kami PEMIRA diselenggarakan secara ketat di setiap titik pemungutan suara. “Tidak ditemukan pelanggaran yang bersifat substantif. Semua pasangan calon berkompetisi dengan fair. Ini menunjukkan kedewasaan berdemokrasi mahasiswa UIN Bukittinggi,” ungkapnya.

Rafli Saputra, turut memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh panitia penyelenggara. Ia menilai PEMIRA 2025 menjadi salah satu pemilu raya terbaik dalam hal partisipasi dan profesionalitas penyelenggaraan. “Ini pesta demokrasi mahasiswa yang membanggakan. Semoga kepemimpinan baru nanti mampu membawa perubahan positif,” katanya.

Rafli Saputra juga memberikan ucapan selamat kepada pemenang. “Kami berharap pasangan terpilih dapat merangkul seluruh elemen mahasiswa tanpa kecuali. Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh mahasiswa UIN Bukittinggi,” tambahnya.

Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, dalam komentarnya menyampaikan rasa bangga atas kelancaran PEMIRA tahun ini. “Mahasiswa telah menunjukkan kedewasaan berdemokrasi yang patut diapresiasi. Saya mengucapkan selamat kepada pasangan Keni Savina dan Anisa Wahyuni. Semoga amanah ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan membawa kemajuan bagi organisasi kemahasiswaan UIN Bukittinggi,” ujarnya.

Dengan hasil perhitungan suara tersebut, secara resmi Keni Savina dan Anisa Wahyuni ditetapkan sebagai Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa DEMA UIN Bukittinggi tahun 2026. Keduanya diharapkan mampu membawa visi baru dan memperkuat peran mahasiswa dalam pengembangan kampus UIN Bukittinggi yang lebih progresif dan inklusif.

 

 

(TimHumas/NZ)

Aksesibilitas