Bukittinggi (21/02/2019) – Webometrics merupakan salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh Universitas atau Perguruan Tinggi terbaik di Dunia (World Class University) melalui Website Universitas tersebut. Sebagai alat ukur (webomatrics) sudah mendapat pengakuan Dunia termasuk di Indonesia.
Webometrics pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol. Secara periodik peringkat Webometrics akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Webometric melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 20 ribu Perguruan Tinggi di seluruh dunia.
Webometrics bertujuan untuk mempromosikan publikasi web Perguruan Tinggi (PT). Targetnya adalah mendukung inisiatif akses terbuka, akses elektronik ke publikasi ilmiah dan materi akademik lainnya. Indikator web secara umum juga menjadi faktor penilaian ranking, namun tidak didasarkan pada jumlah visitor ataupun desain web, lebih kepada kinerja global dan visibilitas PT.
Tahun 2019 IAIN Bukittinggi kembali menjadi PTKIN terbaik di Sumatera Barat. Sebagai PTKIN terfavorit IAIN Bukittinggi selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dalam berbagai aspek. Salah satunya kualitas di dunia maya.
Dilansir dari Webometrics.info, Webometrics sebagai salah satu otoritas penilai kualitas Perguruan Tinggi seluruh dunia, menilai IAIN Bukittinggi sebagai Perguruan Tinggi terbaik ke-tiga di Sumatera Barat di bawah Universitas Andalas (1), dan Universitas Negeri Padang (2), versi Webometrics 2019.
Mulai Juli 2012, Kriteria penilaian yang digunakan oleh Webometrics berubah dari sebelumnya. Selama ini Webometrics menggunakan kriteria size, visibility, rich text, danscholary, namun kali ini Webometrics menggunakan presence (20%), impact (50%),openness (15%), dan excellence (15%) sebagai kriteria penilaian.
Presence (20%) adalah Jumlah halaman web host dalam webdomain utama (termasuk semua subdomain dan direktori) dari universitas yang diindeks oleh mesin pencari Google. Penilaian ini menghitung setiap halaman web, termasuk semua format yang diakui secara individual oleh Google, termasuk halaman statis dan dinamis dan selain rich files.
Impact (50%) adalah kualitas konten dievaluasi melalui “virtual referendum” dengan menghitung semua external inlinks yang diterima oleh webdomain Universitas dari pihak ketiga. Link tersebut mengakui prestise institusional, kinerja akademik, nilai informasi, dan kegunaan dari layanan seperti yang diperkenalkan dalam halaman web sesuai dengan kriteria jutaan web editor dari seluruh dunia. Data visibilitas link dikumpulkan dari dua provider informasi yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Keduanya menggunakan crawler sendiri, menghasilkan database yang berbeda yang digunakan bersama-sama untuk saling melengkapi atau memperbaiki kesalahan. Indikatornya adalah produk dari jumlah backlink dan jumlah domain yang berasal dari backlink tersebut, sehingga tidak hanya penting popularitas link tetapi juga keragaman link.
Openness (15%) merupakan jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar).
Excellence (15%) merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking.
Dengan kriteria penilaian tersebut, menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi segenap sivitas akademika IAIN Bukittinggi sebagai pemuncak ke-Tiga untuk tingkat Sumatera Barat. Semoga kedepannya bisa terus meningkatkan kerjasama dan komitmen bersama untuk menjadikan IAIN Bukittinggi lebih baik lagi di segala bidang. (PPIP IAIN Bukittinggi)