IAIN Bukittinggi Gelar Workshop Manajemen Risiko Tahun 2022

Photo : Humas IAIN Bukittinggi

Bukittinggi. Selasa, 31 Mei 2022. Semua organisasi menghadapi faktor dan pengaruh internal maupun eksternal yang menimbulkan ketidakpastian dalam pencapaian organisasi. Dampak ketidakpastian terhadap sasaran organisasi tersebut disebut “risiko”. Implementasi manajemen risiko pada perguruan tinggi meliputi tata kelola manajemen risiko, penyusunan peta risiko, dan praktik tata kelola manajemen risiko dalam aplikasi digital. Atas dasar pertimbangan inilah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan Workshop Manajemen Risiko yang digelar pada hari Senin tanggal 30 Mei 2022, bertempat di Aula Rektorat Lantai III Kampus IAIN Kubang Putih. Kegiatan ini digawangi oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) IAIN Bukittinggi, dengan menggandeng PT. Hutama Hanriz Indonesia selaku Consultant Training.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Dr. Novi Hendri, M.Ag. Dalam pidato sambutannya beliau menyampaikan bahwa IAIN Bukittinggi memiliki goal menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang handal, apalagi dalam waktu yang tidak lama lagi, status Institusi akan berubah menjadi Universitas. Dengan perkembangan ini, Institusi harus mampu mengidentifikasi dan memanage risiko agar tidak menjadi penghambat capaian organisasi di kemudian hari. Beliau berharap SPI juga perlu mensosialisasikan lebih lanjut dan menindaklanjuti hasil Workshop Manajemen Risiko kepada para pimpinan unit kerja di lingkungan IAIN Bukittinggi.

Adapun tujuan diselenggarakannya Workshop ini adalah mendorong setiap unit kerja untuk bertindak proaktif dalam mengurangi risiko negatif dan menjadikan Manajemen Risiko sebagai sumber keunggulan daya saing dan meningkatkan kinerja organisasi. Serta memberikan kesiapan PTKIN dalam menghadapi risiko yang terjadi di organisasi.

Dok : Dr. Agus Rahman Alamsyah, MM bertindak sebagai narasumber

Bertindak sebagai narasumber, Dr. Agus Rahman Alamsyah, MM dan Khusnul Chotimah, M.Ak menjabarkan dalam training ini mengenai output – output yang akan dihasilkan yaitu tersedianya draft dokumen Manajemen Risiko, draft Risk Register, draft Pedoman Manajemen Risiko, draft Profil Risiko dan draft Audit berbasis Manajemen Risiko.

Rekomendasi dari para narasumber menjadi sangat penting sebagai rujukan perbaikan tata kelola di IAIN Bukittinggi. Wakil Rektor II yakin kedepannya kampus tercinta ini akan semakin baik, semakin maju dan semakin mampu mempertanggungjawabkan program yang akan dilaksanakan, tutupnya. (Humas IAIN Bukittinggi)

Aksesibilitas