Bukittinggi. Rabu, 8 Februari 2023. Lahirnya Guru Besar dalam suatu Universitas merupakan suatu keniscayaan yang harus diraih oleh sebuah Perguruan Tinggi. Guru besar menjadi sebuah symbol kapasitas dan indikator profesionalitas akademik seorang Dosen. Keberadaan Guru Besar tentu saja bisa meningkatkan kualitas dan reputasi sebuah kampus.
Raihan gelar Akademik Tertinggi tersebut menjadi upgrade teranyar yang harus dicapai oleh semua Dosen pada Perguruan Tinggi. Menyadari betapa pentingnya keberadaan Guru Besar, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi melakukan berbagai upaya akselerasi, agar lebih banyak lagi para Profesor lahir dari berbagai disiplin ilmu.
Langkah-langkah strategis yang dilaksanakan melalui pendampingan Jurnal. Sebagaimana diketahui bahwa Publikasi Jurnal merupakan bagian yang sangat krusial bagi kemajuan kampus kedepannya. Jurnal bereputasi Internasional sangat diperlukan untuk proses akreditasi dan pengajuan kepangkatan. Melalui kegiatan ini, konsultasi dan pendampingan Jurnal Internasional digenjot sebagai upaya dalam proses percepatan Guru Besar.
Sinergi kali ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggandeng UIN Salatiga lewat kolaborasi dengan IJIMS (Indonesian Journal of Islam and Moslem Societies) School of Journals. IJIMS milik UIN Salatiga dinobatkan sebagai Jurnal terbaik kedua se-Asia.
Dok : Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag dalam pemaparan materi
Tim UIN Salatiga yang digawangi oleh Rektor UIN Salatiga Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Editor in Chief, Noor Malihah, P.hD, Prof. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag dan Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., MA hadir melakukan pendampingan penulisan Jurnal bagi Kandidat Guru Besar UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Rektor UIN Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida, M.Hum menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa pengurusan Kepangkatan Akademik tertinggi ini bukan semata-mata untuk kepentingan Dosen, melainkan juga menjadi kepentingan kelembagaan. Reputasi dan nama besar kampus juga turut dipengaruhi pada banyaknya Profesor yang lahir.
“Melalui program pendampingan dan konsultasi Jurnal ini, mari kita segerakan proses akselerasi untuk raihan gelar akademik tertinggi. Setelah menjadi UIN, kita harus membuktikan bahwa kita layak menjadi Universitas Islam dengan reputasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” tuturnya.
Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag beserta tim menjelaskan secara mendetail tentang teori-teori Jurnal. Bagaimana sistematika penulisan yang sesuai dengan kaidah, serta kunci-kunci keberhasilan sebuah Jurnal.
“Jurnal yang ditolak bukan berarti tidak bagus, hanya saja memang harus disesuaikan dengan Scope and Interest dalam suatu Jurnal,” ungkap Zakiyuddin.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa perlunya ada penelitian kolaboratif yang menggabungkan beberapa peneliti untuk menghasilkan Jurnal yang outstanding. “Kolaborasi membuat semua hal menjadi luar biasa. Kita harus bisa melihat peluang emas dalam penerbitan sebuah Jurnal. Dengan bekerjasama insyaAllah akan menghasilkan tulisan jurnal yang apik,” tutupnya.
Kegiatan Kolaborasi pendampingan Jurnal bersama IJIMS UIN Salatiga ini digelar 2 hari sejak tanggal 8-9 Februari 2023, bertempat di Aula Rektorat lantai III. Mudah-mudahan dengan langkah Akselerasi ini bisa segera mungkin melahirkan para Profesor yang lebih banyak lagi di UIN Bukittinggi. (*Humas UIN Bukittinggi)