Bukittinggi (Humas) — Menyikapi tantangan globalisasi dan modernisasi yang mengancam identitas budaya dan nilai-nilai agama, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dengan bangga meluncurkan Pusat Studi AKAL (Agama dan Kearifan Lokal).
Pusat studi ini digagas untuk dapat menjadi perantara antara dunia akademik dan masyarakat luas, serta memperkuat interaksi antara tradisi lokal dan ajaran agama dalam konteks yang relevan.
Launching Pusat Studi AKAL ini dibuka secara resmi oleh Dekan FUAD Prof. Syafwan Rozi, bertempat di Gedung Egypt lantai 3, pada Senin (14/10/2024).
Dalam sambutannya, Dekan menekankan pentingnya pemahaman terhadap kearifan lokal dalam memperkuat praktik keagamaan yang damai dan inklusif. “Di Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, agama, dan budaya, kearifan lokal menjadi landasan yang esensial untuk membangun dialog dan saling menghormati antar komunitas,” ujarnya.
Pusat Studi AKAL bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang hubungan antara agama dan kearifan lokal melalui penelitian interdisipliner. Selain itu, pusat studi ini akan melakukan publikasi ilmiah dan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal. “Kami ingin menjadikan Pusat Studi AKAL sebagai pusat unggulan yang tidak hanya melakukan penelitian, tetapi juga mendidik dan membangun kemitraan dengan berbagai lembaga,” tambah Prof. Syafwan.
Direktur Pusat Studi AKAL, Dr. Zulfan Taufik, menerangkan bahwa kegiatan dan program yang direncanakan mencakup workshop, seminar, dan program pelatihan untuk masyarakat. Pusat studi ini juga berkomitmen untuk mengorganisir kegiatan berbasis komunitas, seperti festival budaya yang menampilkan kearifan lokal serta praktik keagamaan, sehingga dapat menciptakan suasana harmonis dan saling menghormati.
“Melalui dialog budaya, kami berharap dapat membangun pemahaman dan toleransi di antara berbagai komunitas agama dan budaya,” jelas Dr. Zulfan. Ia menambahkan bahwa pusat studi ini juga akan berfungsi sebagai tempat untuk mendokumentasikan warisan budaya lokal yang sering terpinggirkan dalam narasi global.
Dengan visi untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, toleran, dan berkeadilan, Pusat Studi AKAL diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjembatani agama dan kearifan lokal, memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan akademisi.
Seiring dengan peluncurannya, Pusat Studi AKAL UIN Bukittinggi langsung mengadakan workshop Metodologi Penelitian Agama dan Kearifan Lokal, yang diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan FUAD, serta dua narasumber dari UIN Imam Bonjol Padang dan Universitas Andalas Padang. Workshop ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam meneliti fenomena keagamaan yang berkaitan dengan kearifan lokal.
Pusat Studi AKAL, dengan komitmennya yang kuat, siap menjadi pionir dalam pengembangan nilai-nilai agama yang sejalan dengan kearifan lokal, menjawab tantangan zaman dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)
*Kontributor: Dr. Zulfan Taufik