Dr. RidhaAhida, M. Hum kembali Menahkodai IAIN Bukittinggi Periode 2019 – 2023

Bukittinggi – Senin (29/04) Penentuan Nahkoda baru IAIN Bukittinggi dimulai dari proses penjaringan yang dibuka secara Nasional oleh panitia penjaringan yang diketuai oleh Charles, M. Ag. Dalam proses penjaringan tersebut terdapat 16 orang calon yang mendaftarkan diri. Melalui seleksi administrasi yang dilakukan oleh panitia penjaringan dari 16 calon tersebut hanya 10 orang yang memenuhi syarat, 9 orang dari dosen IAIN Bukittinggi dan 1 orang dari IAIN Batu Sangkar.

Penjaringan calon Rektor IAIN Bukittinggi melalui mekanisme yang telah ditentukan sesuai dengan PMA terkait dengan pemilihan Rektor. Usai terpilihnya 10 calon kandidat Rektor tersebut, dilanjutkan dengan penilaian senat yang bersifat kualitatif, dimana masing-masing calon membuat pernyataan kualifikasi diri yang dinilai oleh senat dengan diketuai oleh Dr. Iiz Muddin.

Hasil penilaian senat kemudian diserahkan kepada Kementerian Agama yang diserahkan langsung oleh Dr. Ridha Ahida selaku Rektor IAIN Bukittinggi. Setelah beberapa bulan penyerahan berkas, maka dilaksanakan Fit and Proper Test oleh komisi seleksi (KOMSEL) yang dibentuk oleh Kementerian Agama RI dengan jumlah 7 orang.

Fit and Proper test dilaksanakan di Kementerian Agama RI Jakarta selama 3 hari, dari hari minggu sampai hari Selasa.  Usai Fit and Proper Test keluarlah SK dari Menteri Agama RI sekaligus pelantikan Rektor dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam terpilih.

Melalui visi yang ditawarkan oleh Dr. Ridha Ahida M. Hum “untuk menjadikan IAIN Bukittinggi sebagai Universitas yang berakreditasi unggul yang mengintegrasikan keIlmuan, keIslaman dan keIndonesiaan pada saat Fit and Proper Test telah mengantarkannya menjadi nahkoda baru IAIN Bukittinggi untuk periode 2019 – 2023.

Dr. Ridha Ahida, M. Hum dilantik sebagai Rektor IAIN Bukittinggi oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin bersama 5 Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya di lingkungan Kementerian Agama RI. Prosesi pelantikan digelar di kantor Kementerian Agama RI Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Kamis (25/04).

Pelantikan disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI M. Nur Kholis Setiawan dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin. Turut hadir sejumlah Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama RI.

Dalam arahannya, Menag meminta kepada semua pejabat agar senantiasa menjaga amanah, menjaga integritas dan menjauhi segala tindakan yang dapat menggerus kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah. Terutama kepercayaan kepada Kementerian Agama RI yang telah berulang kali mengalami turbulensi.

“Jangan biarkan kondisi di mana sebagian diantara kita bersusah payah membangun dan menjaga kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama RI, sebagian yang lain justeru meruntuhkannya, baik karena penyimpangan, maupun akibat kinerja yang rendah,” pesan Menag.

Terutama kepada Rektor dan Ketua PTKIN yang baru dilantik, Menag berpesan agar mengembangkan spesialisasi ilmu-ilmu agama guna menghasilkan sarjana yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab membangun umat dan memajukan bangsa.

“Kalau PTKIN sekarang ini mengembangkan spesialisasi keilmuan di luar ilmu keagamaan murni, maka hal itu tetap diatas pangkuan nilai-nilai keagamaan,” tegas Menag.

Menag juga meminta agar Pimpinan PTKIN menjaga prestasi dan prestise institusi pendidikan tinggi.”Perguruan Tinggi Keagamaan harus menjadi garda terdepan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat, termasuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran kepada generasi penerus,” ungkap Menag.

Menag juga menegaskan agar pengelolaan PTKIN dilakukan secara profesional, transparan, akuntabel, dan berorientasi kepada pelayanan terhadap pemangku kepentingan, terutama dosen, mahasiswa, karyawan, orangtua atau wali mahasiswa dan lainnya.

“Para Pimpinan PTKIN harus berupaya menumbuh kembangkan iklim kampus yang kondusif, steril dari kepentingan politik praktis, mengasah mental keilmuan bagi seluruh mahasiswa dan dosen,” tegasnya.

Selanjutnya, Menag meminta agar PTKIN memiliki peran dan andil dalam membangun generasi yang peduli literasi.“Untuk itu, saya minta program penguatan literasi keilmuan agar menjadi prioritas kepada semua PTKN, termasuk literasi mengenai ideologi kebangsaan,” ujar Menag.

Saya ucapkan terimakasih  kepada Rektor atau Ketua terdahulu yang telah memberikan yang terbaik bagi kampusnya. Kepada pejabat yang baru dilantik, saya ucapkan selamat bertugas, semoga sukses,” tandas Menag.

Berikut daftar nama Rektor atau Ketua PTKIN yang dilantik:

  1. Dr. H. Basri, M.A., Rektor IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
  2. Delmus Punari Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D., Rektor IAIN Manado
  3. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., Rektor IAIN Salatiga
  4. Dr. Ridha Ahida, M.Hum., Rektor IAIN Bukittinggi
  5. Prof. Dr. H. SamsulNizar, M.A.,  Ketua STAIN Bengkalis
  6. Dr. Zulkarnain, M.Ag., Ketua STAIN Gajah Putih Takengon Aceh Tengah

Melalui wawancara ekslusif yang dilakukan oleh Humas IAIN Bukittinggi, Dr. Ridha Ahida, M. Hum mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang diberikan oleh Kementerian Agama RI dalam mengelola IAIN Bukittinggi untuk periode kedua 2019–2023, beliau menegaskan bahwa hal ini menjadi tantangan untuk bisa lebih banyak lagi menciptakan kemajuan dan kesuksesan yang harus kita lakukan 4 tahun kedepannya, ini justru lebih berat bila dibandingkan dengan periode pertama, untuk periode kedua ini tantangan yang kita hadapi yaitu bagaimana kita bisa meningkatkan pondasi itu ke atas agar IAIN Bukittinggi lebih sukses dimasa yang akan datangnya dan bagaimana mewujudkan menjadikan IAIN Bukittinggi menjadi Universitas Islam Negeri Bukittinggi, ujar Dr. Ridha Ahida, M. Hum. (Humas IAIN Bukittinggi)

Aksesibilitas