Dosen UIN Bukittinggi Jadi Narasumber Workshop Internasional Bersama UPM

Bukittinggi (Humas) – Rangkaian kegiatan internasional bertajuk Bridging Minds: Workshop on AI-Driven Innovations in Academic Writing and Learning berlangsung dari 29 Juli hingga 8 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi ajang penting kolaborasi antara UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dan Universiti Putra Malaysia (UPM), menghadirkan diskusi lintas negara yang menggabungkan teknologi, inovasi, etika, dan penulisan akademik.

Sejumlah dosen UIN Bukittinggi dipercaya menjadi pembicara kunci, membawakan materi yang relevan dengan tantangan akademik era digital.

Sebagai Kepala Rumah Jurnal, Firdaus Annas membuka sesi dengan topik UI/UX Design Fundamental. Ia memaparkan pentingnya desain antarmuka yang ramah pengguna, estetis, dan fungsional untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.

“UI/UX adalah jembatan antara teknologi dan manusia. Desain yang baik memudahkan pengguna mencapai tujuan dengan efisien,” ungkap Firdaus.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu, Iswantir, mengupas pentingnya etika digital, meliputi keamanan data, hak cipta, dan integritas karya ilmiah.

“Teknologi memudahkan kita, tetapi tanpa etika, ia bisa menjadi bumerang,” tegas Iswantir.

Arifmiboy, Kepala Laboratorium Terpadu, bersama Sarwo Derta, Kepala Prodi Pendidikan Informatika dan Komputer, menjelaskan penerapan AI untuk mempercepat riset, analisis data, dan publikasi ilmiah.

Sebagai Ketua Prodi Informatika, Riri Okra tidak hanya hadir sebagai pemateri, tetapi juga menjadi motor penggerak hubungan strategis antara UIN Bukittinggi dan Universiti Putra Malaysia. Dalam sesinya, Riri menyoroti peran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam mendorong inovasi pembelajaran dan penelitian lintas negara.

Ia memaparkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk menganalisis tren penelitian global, mempercepat proses peer review, serta mengembangkan sistem pembelajaran adaptif yang mampu menyesuaikan materi sesuai kebutuhan mahasiswa.

“Kolaborasi internasional itu bukan sekadar bertukar kunjungan, tapi membangun ekosistem pengetahuan yang saling menguatkan. Dengan AI, kita bisa menjembatani perbedaan waktu, jarak, bahkan bahasa dalam kolaborasi akademik,” ujar Riri.

Riri juga menegaskan bahwa workshop ini menjadi pintu pembuka bagi UIN Bukittinggi untuk masuk ke dalam jejaring penelitian internasional yang lebih luas, khususnya di bidang teknologi pendidikan dan AI.

Penutup kegiatan Workshop diberikan oleh Widya Safitri, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, yang menyampaikan materi komprehensif tentang penulisan akademik berstandar internasional. Ia mengulas secara mendalam teknik menemukan ide penelitian, menjaga orisinalitas, serta menerapkan inovasi yang tepat.

“Menulis ilmiah adalah keberanian menembus batas pengetahuan yang ada. Setiap research gap adalah peluang kontribusi nyata,” tegas Widya.

Topik yang diangkat dalam workshop ini mencakup berbagai bidang yang saling berkaitan: inovasi teknologi, etika digital, serta strategi penulisan akademik berstandar internasional.

Peserta diajak memahami bahwa penelitian berkualitas harus membawa kebaruan dan kontribusi ilmiah yang jelas.

Widya menjelaskan perbedaan tiga jenis inovasi Quantum Leap Innovation, Disruptive Innovation, dan Incremental Innovation ini dan bagaimana masing-masing memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, dan Teknik menemukan celah penelitian (research gap) menjadi fokus penting agar karya ilmiah memiliki relevansi dan dampak nyata.

Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan kompetensi dosen, tetapi juga memperkuat citra UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi di tingkat global. Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang penelitian bersama, publikasi internasional, dan pertukaran mahasiswa di masa depan. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)

Aksesibilitas