Bukittinggi. Senin, 11 September 2023. Dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi telah berpartisipasi dalam Konferensi Bahasa Arab Internasional yang prestisius, Ittihad Mudarrisi al-Lughah al-Arabiyah fi Indonesia (IMLA). Acara ini merupakan pertemuan ilmiah internasional Bahasa Arab (PINBA) XIV dan Muktamar ke VII yang berlangsung di UIN Mataram, Lombok, pada tanggal 6-8 September 2023.
Konferensi Bahasa Arab Internasional ini adalah acara yang sangat diantisipasi dan dihadiri oleh berbagai tokoh dan pakar bahasa Arab dari seluruh dunia, termasuk dosen, guru, bahkan mahasiswa. Tema yang diangkat untuk tahun ini adalah “Raqmanah Al-Lughah Al-Arabiyah fi Dhaui As-Siyasah Al-Lughawiyah Al-Hadifah” (Digitalisasi bahasa Arab dalam kebijakan kebahasaan yang tepat sasaran).
Beberapa tokoh terkemuka dalam dunia bahasa Arab yang menghadiri konferensi ini antara lain Prof. Adil Rifa’i dari Universitas Islam Madinah, Anas Husam Said An-Nu’aimi dari ISESCCO, Thareq Abdullah Mu’alla dari World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Abdullah Yahya Al-Fify dari The King Salman Global Academy for the Arabic Language, dan Abdul Hamid dari Tanal Yordania. Selain itu, banyak pembicara dan peserta lainnya dari Timur Tengah dan negara-negara lainnya turut berpartisipasi dalam konferensi ini.
Dari UIN Bukittinggi, Arman Husni, Wakil Rektor III hadir untuk mempresentasikan makalahnya dengan judul “Qadhaya Tarjamah Ma’ani Alfaadz al-Ilmiah al-Qur’aniah at-Taqlidiah wa al-Muqtarahat al-Haditsah Ila Al-Lughah Al-Indunisiyah”.
Dalam papernya, Arman membahas berbagai polemik dalam penterjemahan lafadz Al-Qur’an, dengan fokus khusus pada produk terjemahan Al-Qur’an yang dilakukan oleh Mahmud Yunus, terutama yang berkaitan dengan ayat-ayat yang menggambarkan fenomena sains di bumi.
“Pentingnya format terjemahan yang mampu mengungkapkan sisi-sisi kemukjizatan sains dan bahasa serta bagaimana menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia agar pembaca dapat memahami makna yang pas untuk lafadz-lafadz tersebut dengan tepat,” papar Arman.
Konferensi ini juga melibatkan kaprodi PBA UIN Bukittinggi, Eka Rizal, yang mempresentasikan makalahnya dengan judul “Ta’tsir Istikhdan Lu’bah Educaplay di Ta’lim Maharah al-Istima'”.
Selain itu, Zubaidah, menyampaikan pentingnya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada program studi Bahasa Arab di tingkat perguruan tinggi dalam papernya yang berjudul “Ahammiyah at-Ta’lim al-Mutamayiz fi Ta’lim a-Lughah al-Arabiyah li al-Marahalah al-Jami’iah”. Zubaidah menekankan perlunya kesetaraan dan kesempatan belajar yang sesuai dengan kemampuan peserta didik, terlepas dari latar belakang pendidikan mereka.
Pada acara ini, juga terdapat makalah dari Hayati, dengan judul “Raqmanah Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah Li Ghard Fahm al-Qur’an al-Karim ‘Ibra al-Mudawwanah al-Arabiyah al-Qur’aniah”. Yelfi Dewi juga menyampaikan makalahnya dengan judul “Tathwir Mawaad Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah fi Dhau’ at-Ta’lim al-Maudhu’i at-Takamuli Fi ‘Asr ar-Raqmanah”.
Rektor UIN Bukittinggi sangat mengapresiasi partisipasi dosen dan mahasiswa dalam konferensi internasional ini, yang merupakan bukti kolaborasi yang kuat antara elemen civitas akademika. Acara ini juga menjadi kesempatan untuk menjalin perjanjian kerjasama antara berbagai kampus dan lembaga.
Sebelum penutupan acara, dilakukan pemilihan ketua baru untuk IMLA, dan terpilihlah Prof. Uril Bahruddin dari UIN Malang sebagai ketua baru, menggantikan Prof. Tulus Mustafa dari UIN Suka Yogyakarta. Pemilihan Prof. Uril Bahruddin sebagai ketua baru IMLA adalah langkah penting dalam memimpin organisasi ini menuju masa depan yang lebih cerah dan produktif dalam memajukan studi Bahasa Arab di Indonesia.
Konferensi Bahasa Arab Internasional di UIN Mataram, Lombok, ini juga memberikan peluang berharga bagi para peserta untuk berbagi ide dan pengalaman dalam pengajaran dan pembelajaran Bahasa Arab. Kesuksesan konferensi ini memberikan dorongan besar bagi perkembangan studi Bahasa Arab di Indonesia dan di seluruh dunia.
Dalam pandemi global yang selama ini berlangsung, pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menjadi semakin relevan untuk memastikan bahwa setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya, terlepas dari latar belakang pendidikan mereka. Hal ini sejalan dengan semangat inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan, yang menjadi fokus utama pembicaraan di dunia pendidikan saat ini.
Dalam konteks program studi Pendidikan Bahasa Arab di UIN Bukittinggi, pendekatan berdiferensiasi tidak hanya membantu memfasilitasi peserta didik dari berbagai latar belakang pendidikan, tetapi juga memastikan bahwa metode pengajaran dan materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing peserta didik. Ini adalah langkah penting dalam meminimalkan kesenjangan dan ketimpangan dalam kemampuan peserta didik, sehingga setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang bahasa Arab.
Dalam perjalanannya, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam penyusunan makalah-makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini merupakan cerminan dari komitmen UIN Bukittinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan Bahasa Arab di Indonesia. Konferensi ini juga merupakan forum penting untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan akademis, dan mempromosikan penelitian dan pengembangan dalam studi Bahasa Arab.
Dengan kesuksesan Konferensi Bahasa Arab Internasional dan pencapaian para dosen dan mahasiswa dari UIN Bukittinggi, harapan akan terus berkembangnya penelitian dan pengajaran Bahasa Arab di Indonesia semakin mendalam. Ini adalah tonggak penting dalam mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang bahasa Arab dan memfasilitasi pembelajaran yang efektif bagi semua kalangan yang tertarik untuk memahami dan menguasai bahasa ini. (*Humas UIN Bukittinggi)