Dosen UIN Bukittinggi Berikan Kontribusi Aktif dalam Pelestarian Warisan Budaya Lokal

Bukittinggi. Kamis, 31 Agustus 2023. Warisan budaya merupakan jendela ke masa lalu yang mencerminkan identitas dan sejarah suatu daerah. Kegiatan pelestarian warisan budaya yang bertajuk “Memahami Ulang Urgensi Pelestarian Warisan Bidaya di Kota Bukittinggi” merupakan upaya berharga dalam menjaga nilai dan keorisinilan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang semakin maju.

Dalam rangka mengupayakan pelestarian warisan budaya Bukittinggi ini agar tetap hidup dan dikenang, dosen Program Studi Sejarah Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Dedi Arsa, tampil sebagai narasumber dalam Seminar Pelestarian Warisan Budaya yang diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah III. Acara ini berlangsung pada tanggal 30 s.d 31 Agustus 2023 di Hotel Novotel.

Dalam seminar ini, Dedi Arsa, menyajikan materi yang menarik tentang bagaimana proses pembaratan atau modernisasi di Bukittinggi pada masa kolonial memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Materi yang disampaikan tidak hanya memberikan pemahaman tentang sejarah, tetapi juga mengaitkan dengan perkembangan budaya dan identitas lokal.

Dok: Seminar dibuka secara resmi oleh Walikota Bukittinggi, Erman Safar

Seminar dibuka dengan penyampaian materi dari Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, tentang kebijakan dan upaya Pemerintah Kota dalam pelestarian benda cagar budaya yang ada di Bukittinggi. Melihat banyaknya benda cagar budaya di kota ini, pihak Pemerintah mengakui perlunya upaya pelestarian yang serius.

Dalam upaya memberikan pandangan akademis terkait pelestarian cagar budaya, Prof. Syafwan Rozi, selaku Dekan FUAD dan Suriani selaku Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam FUAD UIN Bukittinggi juga turut diundang untuk memberikan saran dan masukan, serta memberikan pandangan penting terkait pelestarian benda cagar budaya di Bukittinggi.

Dengan latar belakang akademik yang kuat, mereka memberikan masukan yang berlandaskan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang sejarah dan kebudayaan.

Partisipasi mereka dalam seminar ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama antara Badan Pelestarian Nasional Budaya (BPNB) Sumatera Barat dan Badan Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yang telah bergabung menjadi Badan Pelestarian Kebudayaan.

Acara ini tidak hanya melibatkan akademisi dari berbagai kampus, tetapi juga melibatkan praktisi pariwisata, ahli cagar budaya, komunitas lokal, serta dinas terkait yang berada di Bukittinggi.

Semua pihak bekerja bersama dalam upaya memelihara dan memajukan warisan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan kota ini. Dengan dukungan dari kalangan akademisi dan berbagai pihak terkait, diharapkan pelestarian warisan budaya di Bukittinggi dapat terwujud secara berkelanjutan.

Keterlibatan praktisi pariwisata, ahli cagar budaya, dan komunitas lokal dalam seminar ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak dalam menjaga dan memajukan warisan budaya Bukittinggi. Dengan kerjasama yang erat, diharapkan berbagai upaya pelestarian dapat lebih terarah dan efektif.

Tidak hanya sebagai bentuk dukungan, kehadiran Dosen UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dalam seminar ini juga mencerminkan peran aktif Perguruan Tinggi dalam menjaga dan mendukung pelestarian budaya lokal.

Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat merupakan langkah penting dalam menjaga identitas dan nilai-nilai budaya yang menjadi bagian integral dari sejarah suatu daerah.

Kegiatan ini memberikan pengakuan lebih lanjut akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan memberikan peluang untuk berdiskusi dan bertukar pandangan tentang cara terbaik untuk melakukannya. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat dan berkontribusi, diharapkan warisan budaya Bukittinggi dapat diteruskan kepada generasi mendatang dalam keadaan yang terjaga dan terpelihara. (*Humas UIN Bukittinggi)

Aksesibilitas