Dari Bukittinggi ke Tomohon: FUAD UIN Bukittinggi Teguhkan Peran dalam Advokasi KBB Nasional

Tomohon, Sulawesi Utara (Humas)– Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali menunjukkan komitmen akademiknya dalam penguatan advokasi kebebasan beragama atau berkeyakinan (KBB) di Indonesia. Hal ini ditandai dengan partisipasi aktif FUAD dalam Konferensi Refleksi Advokasi KBB 2025 yang diselenggarakan pada 1–4 September 2025 di Panti Samadi, Tomohon, Sulawesi Utara.

Acara tahunan yang mempertemukan sekitar 70 peserta dari berbagai daerah ini menghadirkan beragam elemen masyarakat—termasuk akademisi, aktivis organisasi masyarakat sipil, serta perwakilan komunitas agama dan kepercayaan—untuk merefleksikan capaian dan tantangan advokasi KBB selama satu tahun terakhir.

FUAD UIN Bukittinggi diwakili oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Zulfan Taufik, M.A., yang turut serta dalam seluruh rangkaian kegiatan. Menurutnya, keikutsertaan ini merupakan bagian dari strategi kelembagaan FUAD dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kontekstual dan relevan dengan dinamika sosial keagamaan di Indonesia.

“Konferensi ini sangat penting karena memberi ruang bagi kami, sebagai bagian dari perguruan tinggi Islam, untuk belajar langsung dari praktik-praktik advokasi yang dijalankan masyarakat sipil. Bagi FUAD, manfaat terbesarnya adalah bagaimana pengalaman ini bisa kami bawa pulang ke Bukittinggi untuk memperkuat kurikulum, memperkaya penelitian, sekaligus memperluas jejaring pengabdian masyarakat,” ujar Zulfan Taufik.

Dok. Agenda KBB di Tomohon di Ikuti FUAD UIN Bukittinggi

Konferensi ini berfokus pada dua tema besar: evaluasi terhadap tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Koalisi Advokasi KBB, serta eksplorasi strategi baru untuk mengaitkan agenda KBB dengan penguatan gerakan pro-demokrasi di Indonesia. Rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini mencakup diskusi intensif, lokakarya reflektif, serta sesi berbagi pengalaman antarwilayah.

Pada hari terakhir, peserta konferensi melakukan kunjungan lapangan (ekskursi) ke wilayah Tondano, Tomohon, dan Manado untuk bertemu langsung dengan komunitas agama minoritas setempat. Ekskursi ini memberikan gambaran konkret mengenai kehidupan keberagaman di Sulawesi Utara—wilayah yang dikenal memiliki tingkat toleransi antarumat beragama yang tinggi.

Keterlibatan FUAD dalam forum ini tidak hanya sebagai peserta pasif, tetapi juga sebagai representasi perguruan tinggi Islam yang aktif dalam memajukan isu-isu KBB melalui pendekatan akademik dan riset. Dengan memperluas jejaring dan menambah wawasan, FUAD menargetkan penguatan kapasitas kelembagaan sebagai pusat kajian KBB di Sumatera Barat.

“Dengan memperkuat integrasi isu KBB dalam kurikulum, memperluas kolaborasi riset, serta memperdalam pengabdian masyarakat berbasis mediasi, literasi keagamaan, dan resolusi konflik, kami berharap FUAD bisa terus berkontribusi dalam menciptakan budaya damai dan memperkuat demokrasi di Indonesia,” tutup Zulfan.

Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi merupakan fakultas yang aktif dalam pengembangan kajian keislaman, sosial, dan kebudayaan. FUAD berkomitmen mengembangkan pendidikan tinggi yang inklusif, kontekstual, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (Humas UIN Bukittinggi/YH)

*Kontributor : Zulfan Taufik, M.A.

Aksesibilitas