
Bukittinggi, Jum’at 15 November 2019. Program Studi (Prodi) Aqidah Filsafat Islam (AFI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi menyelenggarakan Youth Peace Festival pada hari Rabu dan Kamis tanggal 13 dan 14 November 2019 di Ruang Sinema Gedung O Kampus II IAIN Bukittinggi. Acara ini terselenggara atas kerjasama Prodi AFI IAIN Bukittinggi dengan Gerakan Islam Cinta (GIC), The Asia Foundation, Pusaka Foundation, dan Pemuda Lintas Agama (Pelita) Bukittinggi.
Acara ini berlangsung selama Dua hari, adapun ragam kegiatan yang dilaksanakan adalah berikut: Pertama, Public Lecture dengan tema: “Filsafat Minangkabau dan Relevansinya dengan Pencegahan Radikalisme Agama di Sumatera Barat”, oleh Dr. Widia Fithri, M.Hum (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang) dan Dr. Sefriyono, M.Pd (Dosen Prodi Studi Agama-Agama UIN Imam Bonjol Padang). Kedua, Movie Discussion dengan tema: “The Imam and The Pastor”, oleh Dr. Gazali, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Bukittinggi dan Ketua NU Kota Bukittinggi) dan Pastor Enrique Vazques SV, SX (Pastor Gereja Xaverius Bukittinggi).
Ketiga, Talk Show, dengan tema: “Pengarusutamaan Damai dalam Kehidupan Anak Muda”, oleh Dr. Budhy Munawar Rachman (Dosen STF Driyarkara Jakarta), Dr. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag (Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bukittinggi), Pdt. Hencje Cunrat Ohoiwutun (Pendeta GBI Bukittinggi), Sudarto, MA (Pusaka Foundation Padang), Eddy Najmuddin Aqdhiwijaya, MA (Gerakan Islam Cinta Jakarta). Keempat, Speech Contest, dengan tema: “Peran Pemuda dalam Upaya Bina Damai”, yang diikuti oleh 27 peserta dari mahasiswa dan pemuda dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas lintas agama se-Sumatera Barat. Kelima, Penampilan seni budaya oleh mahasiswa dan pemuda lintas agama Bukittinggi.
Ketua Prodi AFI IAIN Bukittinggi, Dr. Zulfan Taufik, MA.Hum mengatakan, “Youth Peace Festival ini sesungguhnya dilaksanakan sebagai bagian dari pembelajaran di Prodi AFI, dimana tidak hanya mempelajari agama Islam tetapi juga sejarah dan pemikiran agama-agama lain, relasi antar-agama dan intra-agama, juga terkait degan konflik dan resolusi konflik. Jadi secara akademik sangat perlu mendatangkan sumber primer dari agama-agama yang dikaji dengan kemasan acara yang menarik bagi mahasiswa dan anak muda.”
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini sesungguhnya adalah bagian dari tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakulatas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bukittinggi dan Komunitas Umat Beragama di Kota Bukitttinggi yang telah ditandatangani pada tahun 2015 lalu. Karena memang, sebuah perguruan tinggi selalu dituntut untuk membangun jejaring dalam rangka pengembangan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian integral dalam dharma perguruan tinggi.”
Dekan FUAD IAIN Bukittinggi, Dr. Nunu Burhanuddin, Lc., M.Ag dalam sambutannya sangat mengapresiasi acara ini karena mampu mengintegrasikan antara proses pembelajaran, penelitian, sekaligus advokasi bagi penguatan kerukunan umat beragama di Kota Bukittinggi. Kegiatan ini juga dilaksanakan pada momen yang sangat tepat karena belum lama ini Kementerian Agama membuat edaran terkait pendirian rumah moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Kehadiran rumah moderasi beragama tersebut, akan menjadi wujud komitmen menjadikan moderasi beragama sebagai landasan berfikir, bersikap, serta perumusan kebijakan dan program di Kementerian Agama, termasuk PTKIN. (Humas IAIN Bukittinggi)