UIN Bukittinggi Dukung Launching Panen Padi Organik di Agam

Bukittinggi (Humas)_UIN Bukittinggi kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pertanian berkelanjutan melalui keikutsertaan dalam Launching Panen Padi Organik yang berlangsung pada Senin, 10 November 2025, di Dusun Halalang, Jorong Kambing VII, Nagari Gaduik, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis organik dan kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat petani.

Acara panen organik tersebut turut dihadiri oleh Wakil Rektor I UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Dr. Afrinaldi, Wakil Rektor II Prof. Iiz Izmuddin, serta tamu internasional, yaitu Prof. Madya Dr. Azima binti Abdul Manaf dari Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FSSK), Universiti Kebangsaan Malaysia. Hadir pula Ketua KTNA Asnal Bakri, Ketua Gempita Sumbar Nurkhalis, ninik mamak Dusun Halalang, penyuluh pertanian, serta para petani di wilayah Agam.

Penerapan Bibit Kuruik Kusuik dan Pupuk Organik HERDANIC

Ketua Pelaksana, Ali Rahman, MH, dalam laporannya menyampaikan bahwa padi yang dipanen ditanam menggunakan bibit lokal unggulan Kuruik Kusuik dengan perawatan penuh menggunakan pupuk organik cair HERDANIC, mulai dari masa tanam hingga panen. Ali Rahman, yang juga pemerhati Gerakan Pemberdayaan Pupuk Organik, menjelaskan bahwa proses budidaya berlangsung sekitar 130 hari dengan hasil yang sangat memuaskan.

Menurut Ali Rahman, penggunaan pupuk organik HERDANIC berdampak langsung terhadap kesehatan tanaman, perkembangan bulir padi, dan ketahanan terhadap hama. Budidaya organik ini sekaligus menjadi langkah nyata dalam mendorong sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi petani.

Komitmen UIN Bukittinggi dalam Pemberdayaan Pertanian

Dalam sambutannya, Dr. Afrinaldi, yang mewakili Rektor UIN Bukittinggi, menegaskan bahwa kampus memiliki komitmen kuat dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya pertanian. Ia menekankan bahwa UIN Bukittinggi akan menindaklanjuti pengembangan pupuk organik HERDANIC melalui program pengabdian masyarakat, riset ilmiah, dan pengembangannya dalam kurikulum akademik.

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa pertanian organik sejalan dengan program nasional Kementerian Agama, yaitu Ekotologi, yang mengintegrasikan pengelolaan lingkungan dengan nilai-nilai keagamaan. Ia meyakini bahwa metode pertanian organik ini berpotensi menjadi model percontohan tingkat nasional apabila dikembangkan secara ilmiah dan terukur.

Performa Padi Organik Lebih Unggul

Ketua KTNA, Asnal Bakri, mengungkapkan bahwa perbandingan antara sawah yang menggunakan pupuk kimia dengan yang menggunakan HERDANIC menunjukkan perbedaan mencolok. Padi organik tampak lebih tinggi, bulir lebih padat, dan ketahanan terhadap hama lebih baik. Menurutnya, HERDANIC memiliki keunggulan dalam pembenahan tanah karena mengandung mikroorganisme aktif yang jarang ditemukan pada pupuk lain.

Senada dengan itu, Ketua Gempita Sumbar, Nurkhalis, menyampaikan optimismenya terhadap meningkatnya hasil panen. Dengan tinggi batang mencapai 120–130 cm dan jumlah anakan yang melebihi 60 batang per rumpun, ia memperkirakan hasil mencapai rata-rata 7 ton per hektar—sebuah pencapaian signifikan bagi petani Sumbar dalam memperkuat ketahanan pangan.

Kolaborasi Internasional dan Perspektif Kesehatan

Dari sisi akademik internasional, Prof. Madya Dr. Azima binti Abdul Manaf dari UKM Malaysia memberikan apresiasi tinggi terhadap pengembangan padi organik ini. Ia menilai bahwa pangan yang diproduksi tanpa bahan kimia sintetis memiliki dampak kesehatan jangka panjang yang jauh lebih baik bagi masyarakat. Menurutnya, penggunaan pupuk organik seperti HERDANIC merupakan langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.

Dukungan UIN Bukittinggi untuk Fakultas Sains dan Teknologi

Wakil Rektor II, Prof. Iiz Izmuddin, menambahkan bahwa program pertanian organik ini sangat relevan dengan arah pengembangan fakultas baru UIN Bukittinggi, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi. Dari perspektif ekonomi syariah, konsep keberlanjutan lingkungan juga merupakan bagian dari prinsip menjaga kehidupan dan keberlanjutan alam, sehingga program ini dinilai strategis dan visioner.

Aksesibilitas