Bukittinggi (Humas)_ Kunjungan Menteri Agama RI menjadi perhatian besar di Sumatera Barat ketika Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Sabtu (15/11/2025). Kunjungan Menteri Agama RI ini didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, MA, dan disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah serta pimpinan PTKIN, termasuk Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani.
Dalam agenda kunjungan kerja Menteri Agama RI tersebut, pemerintah menegaskan arah kebijakan untuk memperkuat pendidikan tinggi Islam serta membangun fondasi ekonomi umat melalui pendekatan berbasis syariah. Kunjungan Menteri Agama RI ini mencakup tiga agenda inti: Konferensi Wakaf Internasional di Hotel Truntum Padang, Pengukuhan BP4 Sumatera Barat, dan Peresmian Expo Kemandirian Pesantren di UIN Imam Bonjol Padang.
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, menilai Kunjungan Menteri Agama RI ke Ranah Minang bukan sekadar agenda seremonial, tetapi momentum strategis memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, perguruan tinggi, dan pesantren. Menurutnya, Kunjungan Menteri Agama RI menjadi simbol komitmen untuk meningkatkan riset, inovasi, dan kualitas pendidikan Islam.
“Kami melihat bahwa Kunjungan Menteri Agama RI ke Sumatera Barat adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap penguatan PTKIN serta pengembangan ekonomi berbasis wakaf dan kemandirian pesantren,” ujar Prof. Silfia. Ia menambahkan bahwa arah baru kebijakan wakaf menuntut sistem modern yang berbasis teknologi dan tata kelola transparan.
Dalam Konferensi Wakaf Internasional, Kunjungan Menteri Agama RI memberikan dorongan kuat agar perguruan tinggi menjadi pelopor riset wakaf produktif. Prof. Silfia menegaskan bahwa PTKIN harus menghadirkan model-model wakaf multidisipliner sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi umat. “Kampus wajib memberikan rekomendasi ilmiah yang dapat diimplementasikan,” katanya.
Selaras dengan visi UIN Bukittinggi, Kunjungan Menteri Agama RI memperkuat arah kampus berbasis riset, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat. Prof. Silfia menilai bahwa sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan lembaga keuangan syariah harus diperkuat melalui momentum Kunjungan Menteri Agama RI ini.
Pada agenda akhir, Expo Kemandirian Pesantren, Menteri Agama RI melalui kunjungan ini menunjukkan bahwa pesantren kini tengah memasuki fase transformasi ekonomi. Inovasi usaha, kewirausahaan, serta model pengembangan ekonomi pesantren ditampilkan sebagai bukti nyata perubahan.
“Kami berharap Kunjungan Menteri Agama RI ini memperkuat kolaborasi PTKIN dan pesantren di Sumatera Barat. Tujuan kita bukan hanya melahirkan lulusan berilmu, tetapi juga mandiri dan mampu membangun masa depan ekonomi umat,” pungkas Prof. Silfia.
