Bukittinggi (Humas) – Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar Lomba Hias Tumpeng yang berlangsung di pelataran Rektorat pada Jumat, (22/08/2025).
Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, membuka acara dengan pesan bahwa kegiatan ini menjadi wadah mempererat persaudaraan sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya bangsa.
“Tumpeng tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga simbol rasa syukur. Melalui lomba ini, kita belajar memadukan nilai budaya, seni, dan rasa persaudaraan dalam bingkai kebersamaan civitas akademika UIN Bukittinggi,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, ia juga mendorong Dharma Wanita Persatuan UIN Bukittinggi agar terus berperan aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
“DWP UIN Bukittinggi harus menjadi mubaligh perempuan yang mampu menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat, baik melalui kegiatan sosial, dakwah, maupun pemberdayaan. Kehadiran DWP harus dirasakan manfaatnya tidak hanya di kampus, tetapi juga di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dok : Foto Bersama dengan Juri Da Lambuang dalam kegiatan lomba hias tumpeng, Jumat (22/08/2025)
Menariknya, lomba ini menghadirkan bintang tamu sekaligus juri kehormatan, Da Lambuang, seorang influencer kuliner ternama yang dikenal luas dengan ulasan makanan Nusantara khususnya kuliner Sumatera Barat.
Kehadiran Da Lambuang menambah semarak acara sekaligus memberikan wawasan mengenai estetika penyajian tumpeng yang kreatif dan tetap menggugah selera.
Berdasarkan penilaian dewan juri, para pemenang lomba adalah:
- Juara 1: Tim Driver, Cleaning Service, dan Security
- Juara 2: Tim Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
- Juara 3: Tim Perpustakaan UIN Bukittinggi
- Juara Harapan 1: Tim Bagian Umum
- Juara Harapan 2: Tim Unit Pengembangan Bisnis
Ketua Dharma Wanita Persatuan UIN Bukittinggi, Devi Wahyuni, menyampaikan bahwa lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut HUT RI ke-80 yang mengangkat nilai kebersamaan dan pelestarian kuliner tradisional.
“Kami ingin menghadirkan suasana meriah sekaligus mengingatkan kembali akan kekayaan kuliner Nusantara. Tumpeng adalah wujud syukur sekaligus sarana perekat persaudaraan,” tuturnya.
Para peserta dari berbagai unit kerja di lingkungan kampus menampilkan tumpeng dengan ragam bentuk yang unik, dengan tema klasik bernuansa merah putih hingga kreasi modern yang memadukan seni hias kontemporer. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria kreativitas, estetika, keserasian warna, serta makna filosofis dari dekorasi tumpeng yang disajikan.
Acara berlangsung meriah dengan dukungan penuh dari seluruh civitas akademika UIN Bukittinggi, sekaligus menjadi ajang mempererat silaturahmi di lingkungan kampus. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)
