Call for Papers ICRL 2025 | FUAD UIN Bukittinggi

Bukittinggi (Humas) – Call for Papers International Conference on Religion and Local Wisdom (ICRL) 2025 secara resmi dibuka oleh Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Konferensi internasional ini akan digelar secara daring penuh pada 9–10 September 2025 melalui Zoom Webinar, dan mengundang akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai disiplin ilmu untuk mengirimkan karya ilmiah terbaik mereka.

Dengan mengusung tema “Resilient Traditions, Emerging Futures”, konferensi ini hadir sebagai respons akademik dan kultural terhadap beragam tantangan global kontemporer, seperti krisis iklim, transformasi digital, dan meningkatnya fragmentasi sosial. Tema ini menyoroti bagaimana warisan keagamaan dan kearifan lokal tidak hanya bertahan, tetapi juga berevolusi dan berkontribusi dalam membentuk masa depan yang lebih etis, inklusif, dan berkelanjutan.

Menurut Ketua Panitia ICRL 2025, Zulfan Taufik, tema ini tidak lahir dari ruang hampa. “Kami melihat adanya kecenderungan global di mana komunitas akar rumput dan tradisi-tradisi lokal justru menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan zaman. Tradisi bukanlah beban masa lalu, melainkan sumber daya masa depan. Dan konferensi ini menjadi ruang untuk mengkaji hal tersebut secara serius,” ujarnya.

Konferensi ini membuka ruang dialog antarilmu, antargenerasi, dan antarkepercayaan. ICRL 2025 mendorong kontribusi pemikiran yang mampu menjembatani refleksi normatif dalam agama dan praktik nyata dalam masyarakat. Makalah yang diundang diharapkan tidak hanya berfokus pada narasi lokal, tetapi juga mampu membaca keterkaitannya dalam skala global.

Subtema Konferensi yang dapat dieksplorasi antara lain:

  • Qur’anic Ecology and Social Exegesis: bagaimana tafsir Al-Qur’an menawarkan etika ekologis dalam menjawab kerusakan lingkungan.
  • Prophetic Ethics in Crisis: menggali nilai-nilai kenabian sebagai sumber etika dalam masa darurat sosial dan politik.
  • Philosophies of Resilience in Islamic Thought: pemikiran-pemikiran Islam klasik dan kontemporer yang menawarkan filosofi ketahanan.
  • Historical Continuities in Local Islam: peran sejarah Islam lokal dalam membentuk identitas dan daya tahan komunitas.
  • Interfaith and Digital Da’wah: strategi dakwah lintas iman dan transformasinya dalam era digital.
  • Faith-Based Resistance and Pluralism: peran komunitas beragama dalam resistensi damai dan penguatan pluralisme.
  • Digital Religion and Ecospirituality: praktik keagamaan yang lahir di ruang digital dan kaitannya dengan spiritualitas lingkungan.

Makalah terpilih akan mendapatkan peluang publikasi di berbagai jurnal terakreditasi dan prosiding yang ada di FUAD UIN Bukittinggi, antara lain:

  • Jurnal SINTA 2 (dengan kontribusi biaya publikasi sebesar IDR 2.000.000)
  • Jurnal SINTA 3 (IDR 750.000)
  • Jurnal non-SINTA (bebas biaya publikasi)
  • Prosiding ber-ISBN (biaya penerbitan prosiding IDR 200.000)

Penting untuk dicatat bahwa konferensi ini tidak memungut biaya registrasi apapun (free registration). FUAD UIN Bukittinggi ingin memastikan bahwa kegiatan ini inklusif dan dapat diakses oleh sebanyak mungkin kalangan, termasuk peneliti muda, mahasiswa pascasarjana, dan komunitas akademik dari wilayah-wilayah terpencil.

Konferensi ini juga akan menghadirkan sejumlah pembicara kunci dari berbagai negara yang telah mengonfirmasi partisipasinya, antara lain:

  • Dr. Christopher Duncan – Rutgers University, USA
  • Dr. Mulaika Hijjas – SOAS University of London
  • Dr. H.E. Sles Nazy – UMT Cambodia
  • Dr. Samsul Maarif – CRCS UGM Yogyakarta
  • Prof. Dr. Ridha Ahida – UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Batas akhir pengiriman makalah lengkap (full paper) ditetapkan pada 3 September 2025, dengan pengumuman penerimaan pada 5 September 2025.

Bagi para peminat, pengiriman makalah dan pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan berikut: https://ungu.in/ICRL2025. Informasi lebih lanjut dan pertanyaan dapat diajukan melalui WhatsApp di nomor +62 819-3268-4245.

FUAD UIN Bukittinggi melalui ICRL 2025 berharap dapat membangun platform lintas ilmu dan budaya yang mempertemukan gagasan-gagasan segar dari berbagai belahan dunia. Di tengah dunia yang berubah cepat, suara-suara dari tradisi yang tangguh dan kearifan lokal yang kontekstual menjadi sangat penting untuk diperhitungkan. Konferensi ini menjadi undangan terbuka untuk bersama merumuskan masa depan yang lebih manusiawi, berkeadaban, dan berkelanjutan.

*Kontributor : Zulfan Taufik

Aksesibilitas