Bukittinggi (Humas) – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Al-Irsyad Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi sukses menggelar Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) XIX Tahun 2025 serta Seminar Nasional Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) pada Rabu (16/7/2025), bertempat di Gedung Student Center UIN Bukittinggi.
Acara akademik tahunan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat, Drs. Jasman, MM yang hadir mewakili Gubernur Sumatera Barat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, M. Abdul Majid Ikram, Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang Sumbar, serta jajaran pimpinan UIN Bukittinggi yakni Rektor Prof. Silfia Hanani dan Wakil Rektor III Dr. Edi Rosman. Turut hadir pula Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Presiden Nasional FOSSEI, Koordinator FOSSEI Sumbagteng, Pembina KSEI Al-Irsyad, organisasi kemahasiswaan UIN Bukittinggi, serta delegasi dari KSEI se-wilayah Sumbagteng (Jambi, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau).

Dok. Kata Sambutan saat Pembukaan TEMILREG Sumbagteng XIX oleh Rektor UIN Bukittinggi
Acara secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat dan kontribusi generasi muda dalam pengembangan ekonomi Islam.
“Kami sangat bersyukur atas terselenggaranya forum ilmiah ini. TEMILREG bukan sekadar ajang akademik, melainkan ruang strategis dalam mencetak role model bagi pengembangan ekonomi Islam masa depan. Kami berharap forum ini dapat memperkuat kontribusi generasi muda dalam menciptakan solusi dan inovasi ekonomi yang relevan dan aplikatif,” ujar Prof. Silfia.

Dok. Kata Sambutan Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat pada TEMILREG Sumbagteng XIX 2025
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat, Drs. Jasman, MM menekankan pentingnya forum ilmiah seperti ini sebagai wahana peningkatan kapasitas generasi muda dalam ekonomi syariah. Ia menyampaikan bahwa ekonomi Islam memiliki potensi besar dalam menciptakan sistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan.
“Forum seperti ini sangat strategis untuk membentuk agen perubahan ekonomi Islam. Konsep ekonomi syariah yang anti-riba, berbasis ilmu syariah, dan memberikan keberkahan perlu terus disosialisasikan dan diimplementasikan. Kita di Sumbar bahkan berkomitmen menjadikan provinsi ini sebagai pusat ekonomi syariah nasional,” jelas Jasman.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapan agar forum ini dapat menghasilkan gagasan konkret untuk pengembangan ekonomi syariah yang integratif dan berbasis digital hingga tingkat internasional.

Setelah pembukaan resmi, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional FOSSEI bertajuk “Resilience of Multi-Sector through Technology Transformation to Strengthen Inclusive and Sustainable Islamic Economic Growth.” Seminar ini menghadirkan para narasumber berkompeten di bidang ekonomi Islam, yang membahas berbagai tantangan dan peluang transformasi teknologi dalam penguatan sektor ekonomi syariah.
TEMILREG Sumbagteng XIX 2025 menjadi bukti komitmen UIN Bukittinggi dan FOSSEI dalam memperkuat jaringan keilmuan, memperluas literasi ekonomi Islam, serta melahirkan generasi muda yang siap menjadi pionir dalam pembangunan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan berkelanjutan.
*(Humas UIN Bukittinggi/YH)
