Bukittinggi (Humas) — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, menghadiri peresmian Jalan Haji Usmar Ismail yang digelar di depan Gedung DPRD Kota Bukittinggi, Selasa (29/04/2025).
Jalan tersebut diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Usmar Ismail sebagai Bapak Perfilman Nasional yang juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, serta perwakilan keluarga almarhum Usmar Ismail.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Usmar Ismail bukan hanya seorang sineas, tetapi juga seorang pemikir kebudayaan yang menjadikan film sebagai alat perjuangan dan pendidikan bangsa. “Usmar Ismail tidak sekadar memproduksi film. Ia memproduksi kesadaran, semangat nasionalisme, dan nilai-nilai kebangsaan,” ungkapnya.
Dikatakannya, pengabadian nama Usmar Ismail sebagai nama jalan di jantung kota Bukittinggi merupakan bentuk penghormatan yang pantas bagi seorang tokoh yang menginspirasi generasi lintas zaman.
Dok : Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Silfia Hanani, M.Si, dalam kegiatan peresmian Jalan Haji Usmar Ismail (29/04/2025)
Kehadiran Rektor UIN Bukittinggi dalam agenda ini turut mencerminkan dukungan kampus terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah yang sejalan dengan misi pendidikan tinggi, khususnya dalam penguatan komunikasi berbasis nilai dan islam.
Hal ini semakin relevan dengan kiprah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Bukittinggi yang telah meraih akreditasi unggul dan membidangi produksi konten-konten komunikasi Islami yang edukatif dan kontekstual, baik dalam bentuk karya visual atau karya audio.
Penghargaan terhadap Usmar Ismail menjadi momen reflektif bagi dunia akademik, bahwa media dan film dapat menjadi sarana dakwah dan transformasi sosial. Mahasiswa UIN Bukittinggi khususnya KPI harus didorong untuk meneladani semangat kreatif dan keberpihakan Usmar Ismail terhadap nilai dan kemanusiaan.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, turut menyuarakan gerakan untuk merawat budaya lewat dunia perfilm-an. “Saya merasa penting untuk menghadirkan kembali ruang-ruang apresiasi film yang bermutu, sebagaimana pernah diperjuangkan oleh Usmar Ismail. Dalam waktu dekat, kita juga sedang mempersiapkan pembangunan bioskop di kota Bukittinggi. Bukan semata untuk hiburan, tapi untuk merawat rasa cinta terhadap karya, terhadap nilai, dan terhadap Indonesia,” tutup Ramlan. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)