Bukittinggi (Humas) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman calon mahasiswa terkait penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2025, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar sosialisasi di Pondok Pesantren Madinatul Munawarah, Bukittinggi, Rabu (26/02/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Wakil Rektor III Edi Rosman, Dekan Fakultas Syariah Prof. Ismail, dan Wakil Dekan III Fakultas Syariah, Bustamar.
Dalam pemaparannya, Prof. Ismail, menjelaskan berbagai keunggulan Fakultas Syariah, termasuk program studi yang tersedia serta prospek lulusan di dunia kerja. “Fakultas Syariah menawarkan pendidikan hukum Islam yang aplikatif, sehingga lulusan kami dapat berkontribusi di berbagai bidang, baik sebagai hakim, advokat, maupun akademisi,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan tinggi berbasis keislaman merupakan landasan penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman. “Kami ingin mencetak sarjana yang tidak hanya memahami hukum Islam secara teori, tetapi juga mampu menerapkannya di tengah masyarakat,” katanya.
Wakil Rektor III, Edi Rosman, menambahkan bahwa UIN Bukittinggi terus berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas yang membangun intelektualitas dan akhlak. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam menjalankan nilai-nilai Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan III, Bustamar, menyoroti kesempatan yang diberikan kepada calon mahasiswa, termasuk beasiswa dan program pembinaan akademik di lingkungan Fakultas Syariah. “Kami ingin memastikan bahwa setiap mahasiswa yang bergabung memiliki akses yang luas untuk berkembang, baik secara akademik maupun spiritual,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Dekan juga mengajak calon mahasiswa untuk memanfaatkan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) sebagai jalur utama masuk UIN Bukittinggi.
“SPAN PTKIN adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Melalui jalur ini, calon mahasiswa tidak dikenakan biaya pendaftaran, berkesempatan mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari grade terendah, serta memiliki kuota penerimaan terbanyak dibandingkan jalur lain,” tutupnya. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)