UIN Bukittinggi Gelar SKTT Moderasi Beragama Rekrutmen PPPK Kemenag 2024

Bukittinggi (Humas) – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menjadi tuan rumah pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) Moderasi Beragama dalam rangka rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Ujian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu UIN Bukittinggi, pada Selasa (17/12/2024), dengan jumlah peserta sebanyak 260 orang yang memilih tilok UIN Bukittinggi sebagai lokasi tes mereka. Pelaksanaan ujian ini berlangsung lancar dan tertib, dengan pengawasan ketat dari panitia dan pendamping pelaksana.

SKTT ini resmi dibuka secara daring oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. M. Ali Ramdhani. Dalam sambutannya, Ali Ramdhani menekankan pentingnya seleksi ini dalam rangka menyiapkan aparatur yang memiliki kompetensi teknis serta pemahaman moderasi beragama yang kuat.

“Moderasi beragama adalah prinsip utama yang harus dimiliki oleh setiap aparatur di Kementerian Agama. Seleksi ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk mencetak ASN yang unggul, moderat, dan berintegritas,” tegasnya.

Kegiatan tersebut juga dipantau langsung oleh Kepala Biro Umum, Akademik, Perencanaan, dan Keuangan (UAPK) UIN Bukittinggi, Eramli Jantan Abdullah, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Eri Iswandi. Kehadiran kedua pejabat tersebut memberikan motivasi dan memastikan kelancaran seleksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dok: Kepala Biro UAPK UIN Bukittinggi dan Kepala Kankemenag Kota Bukittinggi didampingi staff saat pemantauan SKTT Moderasi Beragama PPPK Kemenag

Dalam keterangannya, Eramli Jantan Abdullah menyampaikan bahwa UIN Bukittinggi merasa terhormat dipercaya sebagai lokasi pelaksanaan SKTT Moderasi Beragama ini. “Kami berkomitmen memberikan fasilitas terbaik untuk mendukung kelancaran proses seleksi ini. Semoga seluruh peserta dapat mengikuti ujian dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan mereka,” ujarnya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti ujian yang berbasis komputer tersebut, dengan suasana laboratorium yang nyaman dan didukung fasilitas teknologi yang memadai. Ujian ini menjadi salah satu tahapan penting dalam proses seleksi PPPK Kemenag, yang diharapkan menghasilkan aparatur yang siap mendukung penguatan moderasi beragama di tengah masyarakat.

“Harapan kami, seleksi ini dapat melahirkan ASN yang tidak hanya mumpuni secara kemampuan, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga harmoni keberagaman,” tutup Eri Iswandi. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)

Aksesibilitas