Bukittinggi (Humas) – Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi terus memperkuat langkah internasionalisasi kampus melalui Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Melalui International Office, program ini digagas sebagai sarana penting untuk menyukseskan upaya internasionalisasi UIN Bukittinggi.
Program ini dinilai menjadi elemen penting dalam upaya UIN Bukittinggi untuk memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia kepada dunia sekaligus mendukung visi universitas dalam memperluas jangkauan internasional.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Afrinaldi, menegaskan pentingnya BIPA sebagai strategi utama untuk mengintegrasikan Indonesia ke kancah global. “BIPA tidak hanya memperkenalkan bahasa Indonesia, tetapi juga budaya dan masyarakat kita ke ranah internasional. Program ini memperkokoh citra Indonesia sekaligus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai lembaga pengajaran BIPA baik dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya dalam pembukaan Workshop Pemasyarakatan Program BIPA di Bukittinggi, Senin (11/11/2024).
Dok: Wakil Rektor I, Afrinaldi, saat membuka Acara Pemasyarakatan BIPA, bertempat di Gedung Cinema FTIK, Senin (11/11/2024)
Dalam konteks UIN Bukittinggi yang terus mendorong internasionalisasi, BIPA menjadi penyangga penting yang wajib dikuasai oleh para dosen. “Program ini memberikan dasar kuat bagi dosen untuk berinteraksi dengan mahasiswa asing, yang nantinya akan memperkaya atmosfer akademik dan sosial kampus,” tambah Afrinaldi.
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, di mana para dosen UIN Bukittinggi diberikan bimbingan teknis dalam mengajarkan BIPA. “Kami ingin memastikan bahwa dosen-dosen UIN Bukittinggi memiliki keterampilan yang mumpuni dalam pengajaran bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing,” kata Kepala Pusat Hubungan Internasional, Dr. Irwandi.
Sejak dimulai pada 2023, program pelatihan BIPA di UIN Bukittinggi sudah memasuki gelombang kedua, sejalan dengan peningkatan jumlah mahasiswa asing yang diterima. “Para mahasiswa asing akan dibekali kemampuan bahasa Indonesia yang memadai, agar mereka dapat menjalani kegiatan akademik dan interaksi sosial dengan lancar selama berada di kampus ini,” tambah Dr. Irwandi.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen UIN Bukittinggi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berwawasan global, sesuai dengan semangat internasionalisasi kampus. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)