Bukittinggi (Humas) – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H. R. Muhammad Syafi’i, mengapresiasi kehidupan keagamaan di Sumatera Barat yang terkenal dengan falsafah “adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah.” Menurutnya, hal ini mencerminkan kekentalan religiusitas masyarakat Sumatera Barat yang harus dilandasi tidak hanya oleh kesalehan individual tetapi juga kesalehan sosial. Hal tersebut diungkapkan saat melakukan kunjungan kerja dan pembinaan kepada jajaran satuan kerja Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat di ruang cinema UPT Asrama Haji Tabing Padang, Sabtu (02/11/2024) petang.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat Kemenag Sumbar, yang terdiri dari Kakanwil Mahyudin didampingi Kabag TU H. Edison serta Jajaran Kabid dan Pembimas serta Kakankemenag Kabupaten/Kota se- Sumbar.
Turut hadir Rektor Mahmud Yunus Batusangkar Delmus Puneri Salim, Kabiro AUPK UIN Imam Bonjol Padang H. Muhammad Fuad, Kepala UPT Asrama Haji Tabing Padang H. Afrizen, Kepala BDK Padang H. Risani, Kepala Madrasah, pengawas madrasah, KUA, JFT dan JFU Kemenag Sumbar.
Romo H. R. Muhammad Syafi’i mengingatkan bahwa kunci menjadi warga negara yang baik adalah dengan komitmen menjalankan ajaran agama dengan baik. “Cukup dengan berkomitmen melaksanakan ajaran agama dengan baik, pasti akan menjadi warga negara yang baik,” ujarnya.
Romo meyakini bahwa ajaran agama, termasuk Islam, mengedepankan nilai-nilai hidup berdampingan, menjaga kekompakan, serta bekerja keras demi kesejahteraan bersama. Ia berpesan kepada jajaran aparatur Kemenag untuk terus meraih prestasi sembari memperkuat komitmen dengan mengedepankan moderasi dalam pengamalan agama. “Menjadikan agama dalam pengamalan yang moderat adalah bagian terpenting untuk membangun kehidupan yang lebih baik, kekompakan, dan kerja keras,” katanya.
Dok: Rektor UIN Bukittinggi Prof. Silfia Hanani Bersama Wamenag RI dan Kakanwil Kemenag Sumbar
Salah satu momen yang istimewa dalam pertemuan ini adalah ketika Romo memberikan apresiasi khusus kepada UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) pertama di Sumatera Barat yang meraih akreditasi unggul, sebuah prestasi yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Kehadiran Rektor UIN Bukittinggi, Silfia Hanani, dalam acara ini memperkuat posisi UIN Bukittinggi sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Sumatera Barat. Apresiasi ini menegaskan peran penting UIN Bukittinggi dalam mendukung visi Kemenag untuk membina dan meningkatkan kualitas pendidikan serta kehidupan beragama yang moderat.
Dok: Rektor UIN Bukittinggi bersama dengan Wamenag RI
Selain mengapresiasi institusi dan pejabat yang hadir, Romo juga menegaskan pentingnya visi besar pemerintah pusat yang terangkum dalam Asta Cita di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Delapan cita yang mencakup penguatan ideologi Pancasila, pertahanan negara, kemandirian ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, industrialisasi, pembangunan dari desa, reformasi politik dan birokrasi, serta harmoni lingkungan dan toleransi antarumat beragama harus menjadi pedoman bagi semua ASN di seluruh Indonesia.
Romo menekankan bahwa Kemenag sebagai leading sector dalam pembinaan umat harus menjalankan tugas dengan penuh sinergi untuk mencapai tujuan tersebut. “Ketika kita tidak bersinergi, maka pasti kita akan melupakan tupoksi (tugas pokok dan fungsi),” tandasnya. (*Humas UIN Bukittinggi/WA)