Bukittinggi. Rabu, 11 Oktober 2023 – Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dengan bangga menyelenggarakan “Seminar Dakwah Mahasiswa Serantau” yang berkolaborasi dengan Fakulti Pengkajian Peradaban Islam dari Universiti Islam Selangor, Malaysia. Acara ini berlangsung di Gedung Egypt, ruang pertemuan lantai 3, dan resmi dibuka oleh Wakil Rektor III, Arman Husni, yang hadir mewakili Rektor.
Dalam sambutannya, Arman Husni menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Ia berharap seminar ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara kedua institusi dalam bidang dakwah.
Dok: Wakil Rektor III, Arman Husni, membuka acara Seminar Dakwah secara resmi
“Seminar ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi antara UIN Bukittinggi dan UIS Malaysia dalam bidang dakwah. Kita semua berharap seminar ini dapat menghasilkan ide-ide dan gagasan baru dalam dakwah dan menjadi pemantik kolaborasi lanjutan dalam aspek lain yang lebih bervariasi,” ujar Arman.
Dalam seminar yang dihadiri oleh mahasiswa dari kedua universitas tersebut, 18 mahasiswa dari Universiti Islam Selangor Malaysia dan 18 mahasiswa dari FUAD UIN Sjech M. Djamil Djambek tampil dengan presentasi yang beragam. Acara ini dimulai dengan sambutan awal yang disampaikan oleh Dekan FUAD, Prof. Syafwan Rozi, yang menggarisbawahi pentingnya kerjasama serantau dalam pengembangan dakwah.
“Kami berharap seminar ini dapat menjadi forum bagi mahasiswa untuk mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang dakwah di era globalisasi saat ini. Kami juga berharap seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi strategis untuk pengembangan dakwah di Indonesia dan Malaysia,” tuturnya.
Setelah semua mahasiswa mempresentasikan paparan seminar mereka, seminar utama dimulai dengan pemaparan Md Nor Hussin, seorang akademisi terkemuka dari Universiti Islam Selangor Malaysia. Beliau membawakan materi berjudul “Dakwah dan Pelancongan, Dimensi Istilah As Saaihuun dalam Al-Quran.” Beliau menyoroti pentingnya pemahaman konsep dakwah dalam konteks peradaban dan pariwisata, serta mengkaji istilah “As Saaihuun” yang terdapat dalam Al-Quran.
Selanjutnya, pembicara tuan rumah, Nurlizam, mengambil alih dengan presentasi tentang “The Reception of Hamka’s Interpretation of Social Religious Issues in the Malay World.” Nurlizam membahas pengaruh dan penerimaan pemikiran Hamka mengenai isu-isu sosial keagamaan di dunia Melayu.
Pembicara ketiga, Halim Mokhtar dari Universiti Islam Selangor Malaysia, menyampaikan materi tentang “Refleksi Kepemimpinan Dakwah Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0.” Dalam presentasinya, Halim Mokhtar merinci bagaimana dakwah mahasiswa beradaptasi dengan perubahan revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung di dunia global saat ini.
Acara kemudian ditutup dengan pemaparan terakhir oleh pembicara tuan rumah, Yusuf Afandi, yang membahas tema yang relevan dalam konteks dakwah dan penyiaran islam.
Dok: Sesi foto bersama dalam acara Seminar Dakwah mahasiswa serantau
Seminar Dakwah Mahasiswa Serantau ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan pemikiran dalam dakwah, tetapi juga sebagai bukti konkret dari kerjasama antaruniversitas dalam upaya meningkatkan pemahaman keagamaan dan peradaban di antara mahasiswa dari dua negara yang berbeda. Diharapkan, seminar semacam ini akan terus memperkuat ikatan antarbangsa dan memupuk semangat dakwah yang lebih baik di masa depan.
Seminar Dakwah Mahasiswa Serantau ini juga berhasil menciptakan kesempatan berharga untuk memperkuat jaringan antarmahasiswa dari dua negara, yang dapat menjadi landasan untuk kolaborasi lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan keilmuan.
Dok: Sesi penyerahan cenderamata oleh Dekan FUAD kepada UIS Malaysia
Selama seminar, mahasiswa mendiskusikan beragam topik yang berkaitan dengan dakwah, peradaban Islam, dan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam era modern, termasuk dampak revolusi industri 4.0 dan dinamika sosial yang terus berubah. Ini memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta, yang dapat diaplikasikan dalam upaya mereka untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
Kolaborasi antara UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi dan Universiti Islam Selangor Malaysia adalah contoh yang sangat baik dari bagaimana universitas dari berbagai negara dapat bekerja sama untuk memajukan pemahaman agama dan peradaban. Ini juga mencerminkan semangat kerjasama serantau yang semakin penting dalam dunia akademik yang terus berkembang. (*Humas UIN Bukittinggi)