Bukittinggi. Selasa, 10 Oktober 2023. Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI menunjuk UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi sebagai tuan rumah pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Tata Kelola Badan Layanan Umum (BLU) Wilayah Sumatera.
FGD Tata Kelola BLU Wilayah Sumatera yang diselenggarakan ini merupakan langkah yang positif untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi tata kelola BLU di PTKIN. FGD ini turut dihadiri oleh UIN sejawat yang ada di Sumatera, yaitu UIN Imam Bonjol Padang, UIN Mahmud Yunus Batusangkar, dan UIN Syahada Padang Sidimpuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran pada Satuan Kerja (Satker) yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum. Dengan mengundang narasumber kompeten dari Kemenag RI, FGD ini memberikan wawasan dan pemahaman lebih dalam tentang tata kelola BLU yang efisien dan akuntabel.
Dok: Foto Bersama peserta FGD Tata Kelola BLU Wilayah Sumatera
Acara yang dilaksanakan di aula Rektorat lantai 3 UIN Bukittinggi ini dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor II, Kepala Biro, Dewan Pengawas BLU UIN Bukittinggi, dan Unit-unit terkait seperti Bagian Keuangan, Satuan Pengawasan Internal, dan Unit Bisnis dari 3 PTKIN lain yang diundang termasuk UIN Bukittinggi sebagai tuan rumah. UIN Batusangkar dan UIN Padang Sidimpuan merupakan Satker baru yang ditetapkan sebagai PPK-BLU oleh Kementerian Keuangan.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Bukittinggi, Prof. Ridha Ahida. “Kami sangat mengapresiasi kepercayaan dan penunjukan UIN Bukittinggi sebagai tuan rumah FGD ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan kegiatan ini dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta FGD,” buka Ridha.
“FGD ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan keuangan di PTKIN, juga merupakan langkah yang positif untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran pada Satker yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU. Kami berharap FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh PTKIN di Sumatera, khususnya PTKIN yang hadir memenuhi undangan pada acara ini,” tambahnya.
Narasumber FGD, Subarja, selaku Kepala Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal Kemenag RI, menyampaikan materi tentang tata kelola keuangan BLU. Subarja menjelaskan bahwa BLU merupakan badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dok: Kabiro Keuangan dan BMN Sekjen Kemenag RI, Subarja
“BLU memiliki potensi untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan keuangan di PTKIN. FGD ini juga merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan tata kelola BLU. Namun, saya juga menekankan kepada seluruh PTKIN yang hadir pada FGD ini untuk mengebut penyerapan anggaran yang masih rendah,” kata Subarja.
Dalam kesempatan tersebut, Agusli Ilyas, selaku APK APBN Ahli Madya dan Ketua Tim Fungsi Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran, juga menyampaikan materi tentang pengelolaan anggaran BLU.
“BLU memiliki otonomi dalam mengelola keuangannya, namun tetap harus mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyerapan anggaran BLU harus tepat waktu dan tepat sasaran. BLU tidak boleh menyimpan anggaran terlalu lama, karena akan menghambat pelaksanaan program dan kegiatan,” papar Agusli.
Dok: Agusli Ilyas, saat memberikan pemaparan materi pengelolaan anggaran BLU
Narasumber lain yang turut hadir adalah Dewan Pengawas dari Kemenkeu dan Dewan Pengawas dari professional, memberikan materi terkait Tata Kelola Dewas.
Untuk mengimplementasikan BLU dengan baik, perguruan tinggi perlu melakukan persiapan yang matang, termasuk menyusun peraturan internal, menyusun rencana bisnis, dan melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, perguruan tinggi juga perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa BLU berjalan dengan efektif dan efisien.
Selain membahas best practice masing-masing PTKIN, untuk mengimplementasikan BLU dengan baik, perguruan tinggi juga perlu mengatasi berbagai tantangan. Salah satunya untuk peningkatan pendapatan non akademik.
Peningkatan pendapatan BLU dapat dilakukan melalui beberapa langkah, diantaranya mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan potensial, melakukan inovasi sumber-sumber pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya operasional, serta bisa melakukan kerja sama dengan pihak lain yang akan membawa keuntungan bagi Satker.
Acara berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari para peserta. Diskusi mendalam dan tanya jawab aktif memperkaya wawasan semua pihak yang hadir. Hasil dari FGD ini diharapkan akan menjadi landasan untuk perbaikan dalam tata kelola BLU di wilayah Sumatera semakin terarah, sehingga PTKIN di bawah naungan Kemenag RI dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan program-programnya demi kejayaan pelayanan prima kepada Masyarakat.
Kita patut optimis bahwa FGD ini akan membuahkan hasil yang positif. Seluruh peserta FGD telah menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran dan pengelolaan keuangan BLU. Kita juga dapat berharap bahwa rekomendasi yang dihasilkan dari FGD ini akan diterapkan oleh seluruh PTKIN di Sumatera. (*Humas UIN Bukittinggi)