Kepala PSGA UIN Bukittinggi Hadiri Kongres dan Presentasi Paper ASWGI di Malang

Malang (Humas) – Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Dr. Linda Yarni, menghadiri kegiatan Kongres Luar Biasa dan Konferensi Nasional Asosiasi Pusat Studi Gender dan Anak Seluruh Indonesia (ASWGI) yang diselenggarakan pada 10–12 November 2025 di Universitas Brawijaya, Malang. Kegiatan ini diikuti oleh ketua dan perwakilan pusat studi gender/anak dari 40 perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik yang berada di bawah Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam forum nasional tersebut, Dr. Linda Yarni tidak hanya hadir sebagai delegasi, tetapi juga dipercaya menjadi salah satu presenter pada sesi konferensi nasional ASWGI yang berlangsung pada Selasa, 11 November 2025. Pada kesempatan itu, beliau memaparkan materi bertajuk “Pendidikan Kesetaraan Gender dalam Keluarga Sejak Usia Dini.”

Dr. Linda Yarni menjelaskan bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak. Orang tua menjadi pendidik pertama yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter serta pola pikir anak terhadap relasi gender. Oleh sebab itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan kesetaraan gender perlu dimulai dari lingkungan keluarga.

Menurutnya, usia dini merupakan fase emas (golden age) yang menjadi titik awal pembentukan kepribadian dan pola perilaku individu. “Pada usia inilah nilai-nilai dasar tentang keadilan dan kesetaraan dapat ditanamkan secara efektif. Jika keluarga mampu menanamkan pemahaman kesetaraan sejak dini, maka anak akan tumbuh dengan pola pikir yang menghargai peran dan kedudukan laki-laki maupun perempuan secara proporsional,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dr. Linda Yarni menekankan bahwa pendidikan kesetaraan gender bukan sekadar wacana akademik, tetapi praktik nyata yang memerlukan komitmen dan kesadaran orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Pembedaan peran secara kaku antara laki-laki dan perempuan pada anak perlu dihindari, digantikan dengan pemahaman bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi sesuai potensi masing-masing.

Kegiatan kongres dan konferensi ini juga menjadi ruang kolaborasi antarpusat studi gender/anak dari berbagai daerah di Indonesia. Forum ini menghasilkan beberapa rumusan bersama terkait arah penguatan pengarusutamaan gender dalam pendidikan dan masyarakat, termasuk strategi kolaborasi lintas kampus.

Melalui partisipasinya dalam kegiatan tersebut, PSGA UIN Bukittinggi diharapkan mampu meningkatkan kontribusi akademik dan program pemberdayaan masyarakat berbasis kesetaraan gender, serta memperkuat jaringan kolaborasi dengan pusat studi gender di perguruan tinggi lainnya di tingkat nasional.

 

 

 

(Tim Humas/NZ)

Aksesibilitas